Minggu kemarin tanggal 03 mei 09, pembahasan ustad yang benama Arifin Jayadiningrat adalah metode penanaman aqidah yang dilupakan. Gue ga bisa komentar ustadnya ganteng apa nga loh, karena pas hari itu gue agak sedikit demam jadinya gue duduk agak menjauh supaya bisa nyender di dinding. Tapi sumpah, ustadnya mumpuni, keren abis ngasih ceramahnya saking berati mendengar ucapannya gue sampe terpesona dan akhirnya banyak ketinggalan pas pencatatatan(aduh gue ya), apalagi dia itu katanya lulusan luar negri bidang studi perbandingan agama. Kata beliau sendiri, beliau sampai ke eropa loh. Lain kali gue akan foto ustad - ustad yang kasih ceramah biar kalian ndiri deh yang nilai beliau ganteng apa tidak. Tapi info yang tak gue dapet adalah..apakah pak Ustad sudah menikah..? hehehe...yang gue sedihnya waktu ceramahnya cuma sebentar, jadi pembahannya bener - bener kurang mendalam.
Kajian pembahasannya tentang Tarikh tasyri. Tarikh = ilmu (pengertiannya adalah semua ilmu yang masuk dalam perintah, larangan, petunjuk, anjuran dari Allah untuk manusia serta perkembangan pemikiran manusia dan memahami syariat. Syriat disini adalah aagama islam. Tarikh terbagi 2 yaitu Tasyri dan as samawi. (dan mohon maaf gue ga mudeng nih waktu penjelasan ke dua jenis tasyri ini, soale disamping gue ada 2 ibu - ibu yang jadi setan, alisangobrol sendiri dan banyak juga yang terganggu. Karena mereka udah tua gue nga berani komplain, lagiaan udah tua ke mesjid bukannya inget akherat malah mmasih gosipin dunia..huh dasar tua..hehehe)
Bicara aqidah berarti kita juga bicara tentang Tauhid, dan gambaran tentang tauhid manusia yang kuat adalah seperi pohon yang kuat(see QS l-fath ayat terkahir)
tauhid = Pohon --> (see QS Ibrahim 24 : 27)
Orang yang kuat imannya seperti pohon yang baik, seperti apa sih pohon yang baik ? pohon yang sudah pasti yang punya akar yang kuat menancap di perut bumi. Pohon yang kuat tidak akan goyah walaupun diterjang oleh angin atau air.
Analogikan ajaran Allah dengan alam semesta, karena memang banyak sekali ayat qur'an yang memang menganalogikan sesuatu dengan alam semesta. karena islam memang mengajarkan umatnya untuk selalu menggunakan akal, coba aja lihat surat pertama yang turun adalah perintah untuk membaca.
Allah
dzikir = Al Qur'an
!
alqur'an Qowliyah alqur'an kauniyah
al qur'an kauniyah(alam semesta) --> dzikir kepada Allah dengan membaca alam semesta ciptaanNya. Bahkan seharusnya ketika kita mengucapkalan lafaz dzikir, kita jangan hanya melulu mengucapkan kalimat dzikir namun tak pernah sedikitpun mengingat Allah. Bentuk dzikir yang terbaik adalah membayangkan Allah dengan segala ciptaannya misal :
suhanallah, sebanyak makhluk ciptaan allah di bumi
subhanallah, sebanyak makhluk ciptaan allah di langit
subhanallah, sebanyak makhluk ciptaan allah diantara keduanya
Allah mengajarkan nabi Ibrahim dengan pendekatan balistik; diperlihatkan dengan pemikiran tentang kerajaan langit dan bumi yang hal ini merupakan aqidah.
betapa pentingnya aqidah bagi keimanan seseorang, bukan hanya sekedar menjalankan ibadah. Coba kita lihat dari metode penurunan al qur'an :
al qur'an diturunkan secara berangsur - angsur, dan ada yang masuk dalam surat makiyah dan madaniyah.
MAKIYAH(surat - surat yang turun di mekkah):
merupakan surat skala prioritas ada 86 surat, dan rata - rata ayatnya di mulai dengan kata "yaa ayyuhannas(hai manusia). diturunkan selama 13 tahun(tepatnya 12 thn, 2 bulan dan 13 hari). Ayat yang turun biasanya tentang keimanan, tauhid, ancaman dan pahala, kisah - kisah umat terdahulu, budi pekerti dan akhlak. Dan pada saat di mekkah memang belum banyak manusia yang beriman.
Madaniyah(surat - surat yang turun di madinah):
diturunkan selama 10 tahun(tepatnya 9 tahun, 9 bulan, 9 hari). Ayat yang turun biasanya berhubungan dengan hukum - hukum.
Dan biasanya surat makiyah memang sering terjadi pengulangan karena memang penanaman Aqidah tidak bisa dilakukan sebentar dan tak bisa hanya sekali. Kalau dilihat surat makiyah, pertama kali turun saja Allah sudah berbicara tentang pendekatan akal(see al-alaq 1-5..Iqro).
Bisa dilihatkan bedanya, untuk penanaman akhlak(aqidah tauhid) waktu zaman rosulullah aja dibutuhkan waktu 13 tahun. Nah, jaman kita harusnya lebih cepet donk, dengan segala kecanggihan tekhnology buat menggali informasi sedemikian mudahnya. Kita jangan cuma jadi umat muslim yang membeo "katanya..katanya aja" tapi kita juga coba mulai mempelajari semua ayat Allah baik yang qowliyah dan kauniyah dengan baik agar keimanan tauhid kita pada Allah semakin bertambah. Coba lihat deh, banyak ayat qur'an yang diakhir dengan kalimat, "bagi yang berpikir/bagi yang berakal", so, kita temasuk ber-akal apa nga ?
pas terkhir, gue nangkep banget ketika ustad kasih contoh tentang sholat khusyuk(gue selama ini cuma bisa bilang aduh susah ya sholat khusyuk). Nah pak ustad bilang ganti deh dengan "Kok bisa orang lain sholat khusyuk". Terus ketika sholat coba berpikirlah bahwa semua yang kita kenakan, waktu, usia, jiwa, raga, tempat, mukena, baju dan semua hal adalah memang milik Allah, kita cuma minjem. Jadi kita harusnya malu jika sholat kok nga khusyuk, ga tahu diri sekali, udah dikasih enak ga tahu terima kasih. intinya coba deh mengenal Allah lewat tubuh kita sendiri dulu, jangan hanya seremonial.
beberapa hal yang gue catatkan :
Allah tidak pernah membenani manusia kecuali dengan kemampuan manusia(ini pasti dah pada ngerti kan...)
Allah ingin yang mudah, allah tidak ingin yang susah(ini ada di qur'an cuma gue lupa catat suratnya) : maksudnya allah tuh selalu kasih yang mudah muat manusia, hanya manusianya saja yang membuat sulit diri sendiri dan mudah buruk sangka pada semua nik'mat Allah.
Barang siapa yang dikenhendaki kebaikan oleh Allah maka ia akan diberikan kebaikan oleh Allah pemahaman agama(ini hadist)
tidak ada agama yang masuk akal kecuali islam
Kalau mau lebih jelas, tanya ndiri ustadnya diemail ke a.jayadiningrat@yahoo.com