Kamis, 30 April 2009

Belajar untuk berkata baik

Kali ini gue mau nulis tentang hasil ceramah selanjutnya di Al-azhar keb baru minggu tanggal 25 April 09 lalu ustadnya namanya Farid Hidayat waktu pertama liat ustadnya gue agak ga yakin sama penampilannya. Waduh ini ustad udah tua kayaknya bisa ngantuk niee gue...tapi ternyata wihh dahsyat seru banget ceramahnya, semangat dan berapi -api kayaknya semua yang dia ucapkan memang bermanfaat.Tema yang dibahas tentang "Kata - kata yang baik untuk ketenangan kehidupan".



Ucapan yang baik adalah ucapan yang sesuai dengan barometer agama. Dan perkataan yang baik hanya bisa dikeluarkan oleh orang yang beriman baik.


Hmmm..sesungguhnya gue sendiri adalah orang susah berkata baik, bahkan gue merasa hampir semua perkataan gue banyak yang sia - sia. Gue sendiri sering mencela(dengan iktikat katanya bercanda) yang kadang suka menyakiti hati orang lain..maap ya fren abis kadang lo juga sih yang pada mulai.

Padahal semua perkataan kita akan dicatat dan nanti akan dipertanggungjawabkan oleh kita kepada Allah.

Makanya kata pak ustad, ketika kita berbicara sesama manusia jangan pernah lepas kontrol daari Allah, maksudnya gini : jadi setiap kita berbicara dengan seseorang maka kita harus merasa kalau Allah adalah zat ketiga yang melihat dan mendengarkan.
hmmm..biasanya selama ini kita anggap kalau ada 2 orang yang berbicara(apalagi cewe ama cowo yang pacaran terus ngobrolnya bisik - bisik) maka zat ketiganya yang selalu menyertai adalah setan makanya kelakuan dan perkataannya jadi agak - agak melenceng.



Kata pak ustad itu juga berdasarkan perkataan sahabat rosul si Ali bin Abi thalib; ada 5 hal yang bisa menjadik seseorang baik(ini bisa di korelasikan dengan perkataan baik juga yaa) yaitu :

  1. Rasa takut pada Allah (ini ga usah dijelasin deh...pasti pada ngerti kalau ga ngerti mending ke laut aje)

  2. Berbuat, bercakap, berkata dengan dalil(bukan semaunya) maksudnya kita bisa membuktikan kebenaran omongan kita jangan OMDO(tapi kalau gue nyela teman gue mukenya ancur, gue juga bisa buktikan loh..hehehe gue menghina ciptaan Allah aja masih mencari dalil..kutil banget yaa)...

  3. Bersyukur ( karena kita selalu diberikan pikiran, hati dan tuntunan oleh Allah)

  4. Ridho dengan yang sedikit. (maksudnya apapun pemberian Allah yang maha sempurna walau sedikit kita ikhlas saja, karena pasti ada hikmah baik disetiap pemberian)

  5. Ada kesiapan untuk hidup di akhirat. harus bisa ya, untuk selalu berbicara hal - hal yang berorientasi akherat(aduh udah siap belum ya...untuk mati aja kayaknya belum siap bekal)

Ada 5 kekuatan yang harus kita isi dengan iman dan ilmu(hal ini merupakan kekayaan jiwa, jika ini bersih, bercahaya maka output seperti pembicaraan kita akan baik), 5 hal tersebut adalah :

  1. Sulukiyah (punya sikap yang baik) misalnya responsif dan proaktif terhadap segala hal yang berhubungan dengan kebaikan dan kebenaran agar menghasilkan :
  2. Amaliyah yang baik
  3. Syu' U liyah(insting naluri,perasaan) karena naluri manusia sebenarnya selalu kontak dengan Allah. Misalnya begini : gue mau ngomong "ih muke lo ancur banget kayak lontong keinjek", tapi sebnarnya naluri gue akan bertanya apakah kata gue itu benar menurut Allah ?
  4. Qolbiyah(hati) yang baik. Hati yang disinari oleh Nur Allah (katanya suruh lihat Qur'an surat 2:2Qolbiyah57)
  5. Fikriyah(penalaran/pola pikir) yang baik

Jika Syu' U liyah, Qolbiyah, Fikriyah baik makan akan menghasilkan sulukiyan dan amaliyah yang baik.

nah terserah elo semua deh, gue cuma sharing hasil dengar ceramah pak ustad. Karena terus terang gue sendiri berat berbicara baik, apalagi dengan situasi dunia yang emang dah hancur begini, pengennya sih selalu ngomong baik, tapi kadang lingkungan selalu memancing untuk berbicara buruk..maaf ya kalau suka ada yang tersinggung ama kate - kate gue

Rabu, 29 April 2009

Gila jadi pemimpin

Tulisan ini dh pernah gue tayangkan di Facebook tapi karena facebook ternyata cuma sedikit penggemar maka gue move-ken ke sini...

Sekarang gue jadi seneng nulis di facebook soale fansnya lebih banyak dan lebih live. Gue jadi ga enak sama friendster yang sudah membesarkan nama gue namun sekarang dah mulai gue tinggalkan(huehehe sok banget ya gue).Gue mau cerita soal pemimpin(ini gara - gara pemilu yang lagi hot sama pengajian minggu di al-azhar yang juga ngomongin masalah pemimpin.
Pemimpin adalah orang yang diharapkan oleh umatnya menjadi lokomotip utama biar umat yang dipimpin bisa mengarah pada kebaikan di dunia dan insya allah diakherat.Menjadi pemimpin kalau dilihat dari pengalaman orang jadul(sorry kali ini gue jadi pengamat) kayaknya berat banget. Harus memikul beban sedemikian rupa malah akan mempertanggungjawabkan kepemimpinannya sampe akherat. Kayaknya ada satu aja rakyat yang mengeluh dengan kepemimpinan seseorang, maka keluhan tersebut bakal jadi batu sandungannya menuju surga diakhret.
Gue lagi baca buku Empress Orchid yang bagus banget(isinya tentang seorang selir yang akhirnya jadi ratu). Di buku ini digambarkan, saking ruwetnya sama urusan negara rajanya yang tadinya tampan dan kuat bercinta dengan 3000 wanita akhiranya jadi sakit, badannya jadi kurus, wajahnya kusut dan akhirnya mati dalam kesedihan akan urusan negara yang ruwet.Namun jaman sekarang apalagi di Indonesia tercintrong ini, pemimpin bangsa ini akan menjadi lebih gendut dut dut setelah dia menjabat. Makanya gue jadi bertanya - tanya(ciee..gue gitu loh), pemimpin kita mikirin rakyat ga sih...padahal rakyat pada kelaparan kok bisa - bisanya mereka makan enak - enak dan menjadi gendut. apakah mereka tuh gemuk karena masuk angin kebanyakan kerja malam?
Gue dapat cerita dari pegajian minggu di al-azhar, tentang seorang pemimpin yang namanya Umar bin Abd Aziz. Beliau ini ketika diminta jadi pemimpin menolak dengan tegas. Namun nasib menentukan beliau jadi pemimpin. Siang dia diangkat jadi pemimpin, eh malamnya beliau malah nangis soalnya dia takut tidak bisa mempertanggungjwabkan kepemimpinannya pada Allah dan umat. Hmm..beda banget kan sama pemimpin jaman sekarang. Segala cara ditempuh untuk jadi seorang pemimpin. Dari jual harta sampe jual diri dilakukan untuk jadi pemimpin bangsa. Mereka PD sekali dengan kecerdasan intelektualnya yang padahal juga kadang palsu. Yang tadinya udah dimusuhin aja akhirnya ditemenin lagi biar bisa bareng jadi pemimpin. wah bermacam tingkah lakulah, tapi yang pasti tingkah lakunya malah bikin gue jadi yakin kalau mereka no harga diri..ih kasihan ya.
Mengutip dari buku laskar pelangi katanya kalau jadi pemimpin itu enak banyak yang mendoakan, tapi tetep aja untuk jadi pemimpin harusnya tiap orang berkaca diri. Buat memimpin diri sendiri aja ga becus apalagi memimpin orang lain yang isi kepalanya beda - beda.ih cape deh...
Tapi ya begitulah, segila - gilanya pemimpin kita toh sebagai warga yang baik dan berarap akan ada perubahan kita tetap diwajibkan milih(masalahnya gue kemaren ga tercantum dalam DPT jadi gue bukan warga negara yang baik dung?).Kata Umar bin khatab (kalau salah maaf ya soale waktu pengajian agak sliwer soale ustadnya gantengs) :Tak ada islam(negara) kecuali dengan Jama'ah(umat)Tak ada jama'ah(umat) kecuali dengan kepemimpinanTak ada kepemimpinan kecuali dengan kejujuran.terus kata pak ustad lagi(maaf kalau salah lagi soale beneran ustadnya ganteng banget, gue dah kasih lirikan maut tetap ga mempan, jadi gue agak sliweran) :Kalau disuruh milih pemimpin dari 2 orang yang buruk tetaplah memilih salah satu namun yang paling sedikit keburukannya.
gitu dulu bahasannya, bukan bermaksud sok tahu cuma bagi uneg - uneg aja. kalau ga berkenan salahin pak ustad ganteng aja ya, soale dia yang memberi inspirasi ini..