Tulisan ini dh pernah gue tayangkan di Facebook tapi karena facebook ternyata cuma sedikit penggemar maka gue move-ken ke sini...
Sekarang gue jadi seneng nulis di facebook soale fansnya lebih banyak dan lebih live. Gue jadi ga enak sama friendster yang sudah membesarkan nama gue namun sekarang dah mulai gue tinggalkan(huehehe sok banget ya gue).Gue mau cerita soal pemimpin(ini gara - gara pemilu yang lagi hot sama pengajian minggu di al-azhar yang juga ngomongin masalah pemimpin.
Pemimpin adalah orang yang diharapkan oleh umatnya menjadi lokomotip utama biar umat yang dipimpin bisa mengarah pada kebaikan di dunia dan insya allah diakherat.Menjadi pemimpin kalau dilihat dari pengalaman orang jadul(sorry kali ini gue jadi pengamat) kayaknya berat banget. Harus memikul beban sedemikian rupa malah akan mempertanggungjawabkan kepemimpinannya sampe akherat. Kayaknya ada satu aja rakyat yang mengeluh dengan kepemimpinan seseorang, maka keluhan tersebut bakal jadi batu sandungannya menuju surga diakhret.
Gue lagi baca buku Empress Orchid yang bagus banget(isinya tentang seorang selir yang akhirnya jadi ratu). Di buku ini digambarkan, saking ruwetnya sama urusan negara rajanya yang tadinya tampan dan kuat bercinta dengan 3000 wanita akhiranya jadi sakit, badannya jadi kurus, wajahnya kusut dan akhirnya mati dalam kesedihan akan urusan negara yang ruwet.Namun jaman sekarang apalagi di Indonesia tercintrong ini, pemimpin bangsa ini akan menjadi lebih gendut dut dut setelah dia menjabat. Makanya gue jadi bertanya - tanya(ciee..gue gitu loh), pemimpin kita mikirin rakyat ga sih...padahal rakyat pada kelaparan kok bisa - bisanya mereka makan enak - enak dan menjadi gendut. apakah mereka tuh gemuk karena masuk angin kebanyakan kerja malam?
Gue dapat cerita dari pegajian minggu di al-azhar, tentang seorang pemimpin yang namanya Umar bin Abd Aziz. Beliau ini ketika diminta jadi pemimpin menolak dengan tegas. Namun nasib menentukan beliau jadi pemimpin. Siang dia diangkat jadi pemimpin, eh malamnya beliau malah nangis soalnya dia takut tidak bisa mempertanggungjwabkan kepemimpinannya pada Allah dan umat. Hmm..beda banget kan sama pemimpin jaman sekarang. Segala cara ditempuh untuk jadi seorang pemimpin. Dari jual harta sampe jual diri dilakukan untuk jadi pemimpin bangsa. Mereka PD sekali dengan kecerdasan intelektualnya yang padahal juga kadang palsu. Yang tadinya udah dimusuhin aja akhirnya ditemenin lagi biar bisa bareng jadi pemimpin. wah bermacam tingkah lakulah, tapi yang pasti tingkah lakunya malah bikin gue jadi yakin kalau mereka no harga diri..ih kasihan ya.
Mengutip dari buku laskar pelangi katanya kalau jadi pemimpin itu enak banyak yang mendoakan, tapi tetep aja untuk jadi pemimpin harusnya tiap orang berkaca diri. Buat memimpin diri sendiri aja ga becus apalagi memimpin orang lain yang isi kepalanya beda - beda.ih cape deh...
Tapi ya begitulah, segila - gilanya pemimpin kita toh sebagai warga yang baik dan berarap akan ada perubahan kita tetap diwajibkan milih(masalahnya gue kemaren ga tercantum dalam DPT jadi gue bukan warga negara yang baik dung?).Kata Umar bin khatab (kalau salah maaf ya soale waktu pengajian agak sliwer soale ustadnya gantengs) :Tak ada islam(negara) kecuali dengan Jama'ah(umat)Tak ada jama'ah(umat) kecuali dengan kepemimpinanTak ada kepemimpinan kecuali dengan kejujuran.terus kata pak ustad lagi(maaf kalau salah lagi soale beneran ustadnya ganteng banget, gue dah kasih lirikan maut tetap ga mempan, jadi gue agak sliweran) :Kalau disuruh milih pemimpin dari 2 orang yang buruk tetaplah memilih salah satu namun yang paling sedikit keburukannya.
gitu dulu bahasannya, bukan bermaksud sok tahu cuma bagi uneg - uneg aja. kalau ga berkenan salahin pak ustad ganteng aja ya, soale dia yang memberi inspirasi ini..
Rabu, 29 April 2009
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar