Pintu masuk Pria(belakang Imam) |
Bahagianya
kota ini, dimana ada jasad Rosulullah yang mulia, semoga kita termasuk umatnya
yang akan mendapat syafaatnya kelak. آمِيّنْ... آمِيّنْ... يَا رَ بَّ العَـــالَمِيْن
Dari hadist
kita bisa tahu kalau diantara masjid nabi dan rumahnya ada salah satu taman
syurga yaitu Raudah. Dan di
raudah ini adalah tempat doa kita diijabah..gitu kata pembimbing pas manasik.
Raudah(sudah
daku singgung di season lalu) ini letaknya disisi paling depan masjid, ada
pintu makam Rasulullah, Abu bakr dan Umar bin Khatab lalu ada mimbar dan
kayaknya di samping mimbar itu tempat imam(maaf daku gaa bisa deskripsikan
dengan baik karena tertutup hijab putih). Kalau semua karpet permadani di
masjid Nabawi berwarna merah maka khusus di Raudah karpetnya berwarna hijau.
Mencapai
Raudah pada musim haji adalah perjuangan tersendiri. Beruntung deh jamaah yang
kloter awal dan paling akhir, kondisi calhaj sedikit jadi di Raudahnya sepi dan bisa santai.
Karena kami
kloter pertengahan, butuh perjuangan luar biasa membosankan dan hampir
kehabisan nafas.
Pertama ke
Raudah, Kami(daku, mami dan teman lainnya) niat ke Raudah sendirian. Soalnya
pembimbing juga ga ada arahan atau rencana akan bikin kami calhaj wanita
kesana. Kami pergi mandiri aja. Berbekal salah satu teman kami ada yang sudah
pernah Umrah(jadi tahu jalan ke Raudah) dan berbekal "tanya - tanya". Enaknya jadi
orang islam ya, walau bahasa induknya beda - beda tapi bahasa imannya sama,
jadi paham aja kalau kita tanya.
Pas bilang
ke Askar, "mau ke Raudah" mereka langsung paham, mereka langsung antar
kan kami. "Melayu..melayu" kata askar yang antar kami ke temannya.
Lalu kami di suruh duduk. "Sini..duduk..ibu" katanya.
Raudah, lihat Hijab putih yang belakang tuu |
Pengalaman
ya.. Grup melayu paling manis dan penurut, disuruh duduk ya duduk, disuruh jalan ya jalan. Beda dengan grup lain yang asli buandel deh, askarnya sampai kecapeaan teriak - teriak
supaya jangan nyerobot dan maksa mendahului.
Grup melayu
di jalanin paling belakangan, karena kalau grup lain dibelakangin tetep aja
mereka bandel dan pasti nyerobot.
pertama ke
raudah kita mengalami duduk lalu jalan sebanyak 3x waktunya sekitar 2,5jam. Pas
duduk terakhir sebelum masuk Raudah seneng banget deh..akhirnya lihat pintu
makam رَسُولَ اللَّهِ dan lampu - lampu hias yang ngejreng(tapi cuma bagian atas yang terlihat karena ditutup hijab putih). Didepan lorong
akhir menuju Raudah ditulis peringatan dalam beberapa bahasa, intinya jangan
syirik pada اللّه.
Namun
sayang dibeberapa sudut Raudah kita akan banyak temukan "kesyirikan"
mungkin akibat ketidaktahuan atau memang karena mereka niat melakukannya.
Ada yang
"nge-lap2" tiang2 atau dinding pakai tangan lalu diciumin, ada yang
"nge-lap2" pakai kain..NGALAP BERKAH..gitu kali maksudnya yaa..
Dan akhirnya
kami menginjak karpet hijau..desak - desak dorong - dorong, askar teriak -
teriak...namun air mata bercucuran..senang bahagia..akhirnya menginjak karpet itu.
Berdoa banyak - banyak. Ah, karena tempatnya kecil dan peminatnya banyak jadi
diburu - buru. Kalau bisa sholat, ya sholat deh. Nah biar lama berdoa disini,
doanya dalam sujud aja, jadi sujudnya panjang. Tapi gantian, harus ada yang
nungguin kita dibelakang pas sholat, kalau gaa bisa keinjak orang afrika or
turki yang badannya gede - gede.
Abis sholat
lalu diusir askar..itu pasti..kan gantian sama yang dibelakang kita.
Setelah
dari Raudah yang pertama ini, akhirnya kami dapat kabar kalau pembimbing kami
menyediakan mutawif(jasa pelayanan haji gitu) wanita buat bantu calhaj wanita
ke Raudah, ih tapi males..ternyata harus bayar ke mutawif(ongkos lelah). Karena
sudah ke Raudah kita gaa ikutan tuh.
Lalu kami ke Raudah lagi yang kedua, kali ini bawa 1 nenek lagi. Kasihan nenek
itu gaa ada yang ajak. Acara duduk jalan kami lakukan dengan ikhlas, tapi
perasaan gaa enak waktu itu, kayaknya yang ikutan jamaahnya lebih banyak lagi.
Pas duduk
terakir depan pintu terakir menuju raudah, grup afrika lebih sangar - sangar
mereka gaa perduli kata askar..disuruh duduk dulu mereka malah maksa menerobos
masuk, sampai kami juga terpancing dan bete keseringan di dahului orang afrika maka akhirnya kami ikutan maksa nerobos.
Subhanallah, di Raudah lebih desak2an. Nenek yang kami bawa dan teman kami yang
badannya kecil sampai gaa napak tanah, mukanya merah karena
terdesak jamaah lain yang badannya besar. Boro - boro mau sholat, berdiri aja
ga ada space. Si mami sampai nangis - nangis minta keluar. Jamaah turki dan
afrika yang gencet kami komat - kamit juga. Daku dorong - dorong mereka
berusaha ke arah keluar. Mami nangis terus, dia ketakutan, apalagi pas lihat
orang2 afrika pada ngangkat tangan-tangan hitamnya berusaha "ng-lap2
dinding cari berkat." Disaat itu daku malah kepikiran tas.."Maamaaa..tas
- tas"..
Setelah
keluar Raudah kami bersyukur selamat sampai kehausan.
Kali ketiga
kami lebih pagi berharap bisa sholat di Raudah lagi, namun baru proses duduk
pertama aja, kami lihat - lihatan dan kepikiran yang kemarin..gaa usah deh serem. Akhirnya ga jadi ke Raudah lagi, kami cuma berdoa dihati, semoga dilain waktu ke sana lagi.
Besoknya
ada kabar burung, kalau ada jamaah dari lampung yang mati terinjak - injak di
Raudah, kebenaran cerita ini hanya اللّه yang tahu.
Selain toko - toko dan pusat perbelanjaan sekitar Nabawi, Raudah ada juga Kubah hijau(masjid awal nabi). Kalau mau kesini berarti harus jalan ke bagian depan masjid, ke shaf pertama laki - laki. Posisinya memang paling depan masjid, Dan tidak ada shaf didepan kubah hijau, kalau ada shaff berarti sholat di depan imam. Kalau disini askar yang berjaga sudah pasti laki - laki semua, lumayan cuci mata kalau ke sini, askarnya banyak yang cihuy..hehehe
Kuburan Baqi |
Di sisi luar Baqi kita juga bakal lihat kelakuan calhaj yang aneh, Ada yang sholat menghadap kuburan ada juga yang foto - foto(hehe ini mah daku banget) dan ada juga orang syiah yang ngumpul - ngumpul (lagi ngutuk-ngutuk sahabat rosul yang mulia kali ya..).
Tips season
ini : walau bahasa ibunya beda - beda namun bahasa imannya sama..jadi jangan takut bertanya.
continued terus....