Selasa, 20 Oktober 2015

Foya2 di Maldives edisi 02

Di pesawat daku duduk sebelah cewe indonesia wajah agak mandarin tapi logatnya kemelayuan. Ternyata dia besar di medan kuliah di Malaysia kerjanya di Maldieves di salah satu resort di Atol bagian selatan. Sudah 2 tahun di Maldieves membuat dirinya bosan. Jadi pas kami tanya Maldieves bagaimana, dia ga terlalu antusias. Dia bilang awal kesini sih gimana githcu..cuma karena kelamaan dia cuma bilang di Maldieves panas, ga ada apa - apa, semua serba mahal..
Tapi Dia juga ngelihatin foto - foto resortnya serta foto ikan pari yang di ambil dari permukaan air. Dia juga menyarankan agar tidak banyak - banyak beli rufiya(mata uang maldieves) karena orang lokal nerima dollar kok.

Oh ya.. Atol itu apa sih ? Atol menurut definisi bego daku adalah kumpulan pulau2 yang lokasinya berdekatan, sewilayah. 1 Atol terdiri dari beberapa pulau.(Kalau mau tahu definisinya lebih akurat tanya lapak sebelah deh)

Saran daku sih mending di pesawat dari singapore menuju Maldieves kita pesan makanan melalui website, Jadi pas nanti landing kita ga usah sibuk - sibuk cari makanan dulu. Lumayan kok kalau pakai Tigerair pesan nasi dapat 1 mineral water sama kopi atau teh.

Akhirnya pilot mengumumkan bahwa sebentar lagi kita mendarat di bandara Ibrahim nashir Maldieves. Hiks..terharu..mata langsung mengarah ke jendela..dan camera disiapkan.

Tttuungg..truuungg.. masya Allah...masya Allah.. kereen..kayaknya pilotnya sengaja muter - muter dulu deh sebelum mendarat karena kita akan lihat gugusan pulau kecil - kecil..kayak telor ceplok yang ngambang gitu..ih lautnya biru bersih..di keliling setiap pulau pasti warnanya hijau - hijau lucu. Kereen deh..ga nyesel bayar tiger nih..
Kalau si cewe indonesia sebelah daku ga terlalu antusias lagi..karena udah keseringan lihat kali yaaa...


Pemandangan dari atas tiger

Tipsnya adalah pulang pergi di pesawat harus duduk di dekat  jendela..karena pemandangannya super duper zuper kereen..Ternyata bukan daku aja yang heboh dan sibuk motret..semuanya heboh dan motret..kita sama bule - bule kelakuannya sama..

Akhirnya mendaratlah kami..daku dah pengen cepet - cepet turun..(bukan karena antusias sih..kebelet pipis..hehe). Si cewe sebelah tetap nyantai katanya aku belakangan aja soalnya panas..eh dia malah berdoa supaya hujan.

Doa dia dikabulkan dan pas turun pesawat hujan pun turun. Cuma gerimis sih. Walau gerimis udaranya tetap panas dan bikin keringetan.
Bandaranya ga bagus,  jadul dan imigrasinya ngantri. Pas diimigrasi daku dilayani Ahmed.
Ahmed tanya "from indonesia ? Bali ?.."
"Nooo.. Jakarta.."Apaan sih nih orang..Indonesia kok identik Bali sih.
Ahmed tanya lagi " You moslem ?"
Dengan begonya daku jawab "insya allah". eit..wrong.."alhamdulillah"..
hehe kamipun ketawa..

Prot..cup..cup..passport di cap..katanya cap di passport gambar ikan, eh ternyata bukan..ikannya dah jadi ikan asin kali yee..

Baru inget kata cewe di pesawat tadi kalau semua disini banyak yang didatangkan dari Bali. Sampai terapis di hotel di import dari Bali..jadi kalau mau wisata pijet mending di Indonesia aja lah..gitu katanya..ih siapa pula mau pijet.

Setelah ambil bagasi ke kiri lewatin custom lalu ada bank Maldivian warna nya merah ada disebelah kiri sebelum pintu keluar. Nah kami tukar dollar ke rufiya disana. 1 dollar setara dengan 15 rufiya. Kami ga tuker banyak2 kok. Cuma 15 dollar satu orang. Dan ga perlu banyak2 tukarnya. Karena kalau kita belanja makanan atau supermarket atau bayar transportasipun mereka mau kok dibayar pakai dollar dan mereka juga ngitungnya sama 1 dollar ya 15 rufiyah dan nanti kalau ada kembalian akan dikasih uang rufiya.

Setelah tukar uang kami keluar langsung ke arah kanan karena acandemom harus beli nomor lokal buat ngabarin ke misua bahwa dia sudah selamat sampai tujuan. Edan deh..harga nomor lokalnya 35dollar..weee..muahaal tenan...
daku mah ngandelin wifi di hotel aja. Wifi di hotel2 sini kenceng - kenceng kok.



Rufiyah buat beli tiket kapal ke Male. Oh iya kalau bandara ada di pulau Hulhul, Jadi kalau mau ke Male(ibukota Maldives) caranya harus naik ferry dulu dari ferry terminal posisinya keluar bandara ke kanan lurus aja nanti posisi terminal sebelah kiri dekat parkiran mobil. Harga tiketnya 10rufiya perorang. Beli tiket terus langsung naik ke kapal.

Kapal jalan setiap 5 menitan deh kayaknya. Di dalam kapal kami sibuk selfi dengan tongsis. Ga malu deh dilihatin orang- orang.

Mendaratkan kaki di Male...hore...Turun kapal dari langsung ketemu sama taxi kok. Taxinya ada yang sedan, city car ataupun cold dengan bak terbuka. Hari ini kami naik taxi cold bak terbuka langsung ke vilingili ferry terminal karena kami mau langsung ke pulau Maafusi.

Taxi dari hulhumale ferry terminal ke  vilingilli ferry terminal cuma 15 rufiya perorang + 5 rufiya untuk bawaan tiap orang jadi total per orang 20rufiya. Kami naik dibelakang..seru..sepanjang jalan tetap selfian dan dilihatin orang lokal..hehe..

Oh iya orang lokal disini wajahnya ras india ya jadi hidungnya mancung, badannya besar dan kulitnya gelap. Hampir semua wanita pakai jilbab bergamis hitam dari model jilbab dililit, jilbab hitam panjang2 sampai bercadar ada..yang belum pernah lihat jilboobs sih..(semoga ga ada deh)

Supir taxi kami lumayan cihuy karena rayuan pulau kelapanya acandemom kali ya. Kami diantar sampai depan kapal yang menuju maafusi dan dia malah nyuruh orang kapalnya untuk beliin kami tiket. 1 tiket harganya 3 rufiya..murah banget yaa..dan berangkatnya jam 3 sore. Karena masih 2 jam lagi. Tas kami di titip di kapalnya, diangkatin loh sama awak kapalnya yang rambutnya kayak mie. Dan kami jalan - jalan muter disekitar. Kami sempat coba makan di kafe.

Oh iya ternyata kalau mau murah makannya di kafe yaa jangan di restaurant. Dan sekali lagi mereka fair banget sama kurs. Misal kami makan berempat 160 rufiya kalau ga punya rufiya maka mereka nawarin kok bayar pakai dollar. 160 rufiyanya akan dibagi 15. Kala ada komanya tinggal dibulatin.

Kami sempat sholat juga di masjid dekat terminal. Pas kami datang, ibu2 penduduk lokal langsung suruh orang untuk menyalakan semua kipas angin. Memang puanas banget sih. Tuh kipas angin udah full banget muternya.

Akhirnya waktu yang di nanti telah tiba, kapal kami pun siap diberangkatkan. Ontime loh. Yang naik kapal ada bule2 juga. Kebanyakan penduduk lokal yang belanja di Male. Bawaan mereka berdus2 sampai disimpan dibagian bawah kapal. Barang - barang disusun rapih. Kursi kapalnya dari kayu jadi jauh dari nyaman. Kayak naik metro mini deh.Ndat ndutan dikapal.

Lagi sibuk selpi2 di bagian depan kapal eh hujan turun lagi. Rahmat Allah dimana saja selalu tercurah buat makhluknya..

Perjalanan Male dengan ferry lelet ditempuh 1.5jam. Merapat di Maafusi masih di temani hujan rintik - rintik. Para penjemput sudah bersedia. Semua karyawan setiap hotel dan guest house mengirimkan perwakilannya dengan membawa papan nama hotel dan guest housenya masing2. Jadi kita tinggal cari aja orang yang dari hotel yang kita tuju. Ini memang fasilitas hotelnya kok. Setiap hari mereka memang menanti kedatangan tamu hotel2 mereka. Kita ga usah sebut minta dijemput di bookingan kita ya pasti mereka selalu ada.

Pas kami turun kami cari -cari orang yang bawa nama hotel kami. Ih..kok ga ada, Sampai di tanya oleh bapak2.. which hotel ? Kami jawab Ocean Vista. Akhirnya dibantu si bapak dia teriakin ocean vista. Akhirnya datanglah pria pakai kaos biru bertuliskan Ocean vista. Barang kami dibantuin bawa lalu kami disuruh nunggu di dermaga, Lalu pria itu nelpon ke temannya..kayaknya suruh bawain grobag.. Pria ocean vista itu namanya Ali. Kalau putih, Ali bisa tuh main sinetron kejar tayang macet di Indonesia...hehe

Kami ngobrol sama Ali kebanyakan tanya bagaimana ke private island, ke sand bank, tanya2 harga Boat. Hehe..kami menekankan ke Ali kalau kami butuh yang murah..hahaha..Akhirnya grobag kami datang, semua barang di taruh di grobag. Si Ali jalan bareng sama acandemom sampai hotel. Biasa masih ngulik2 cari info, lagian mereka berdua jalannya cepet banget. Daku, mami and Nengnong pasrah lah ketinggalan. Ocean vista hotel ga jauh dari dermaga, posisinya pas depan laut. Kalau kita menghadap ke dermaga, ocean vista posisinya disebelah kanan hampir mentok pulau. Acandemom teriak itu kursi fenomenal yang sering kita lihat di internet..hehe..ternyata tuh kursi posisinya memang di depan ocean vista. Kami masuk ke dalam, hotelnya keren loh. Kami pesan hotel ini lewat agoda harganya Rp 646.012 per kamar...Mureh kann..

Pojok kiri bawah kondisi  kursi di dlm ferry 
Pojok kanan bawah gambar kursi fenomenal ya

Tips foya2 this series :
Duduklah dekat jendela ketika naik pesawat menuju Maldives dan selalu tunjukkan bahwa dirimu pemburu harga murah

Tidak ada komentar:

Posting Komentar