Sambil menanti ide tentang season selanjutnya dari "Naik Haji Pasti Mampu", daku ingin memberikan sebuah selingan menarik dari pengalaman seorang sahabat yang baik, berani, tangguh dan ulet. Yang semoga Allah memberikan penjagaan pada diri dan keluarganya.
آمِيّنْ... آمِيّنْ... يَا رَ بَّ العَـــالَمِيْن.
Yang akan daku ceritakan disini bukan bagaimana rangkaian ibadahnya. Tabi bagaimana bisa sampai ke tanah suci dengan dana terbatas, bawaan yang simple dan tanpa paket umrah dari travel agent alias bekpekeran.
Hmmm..
Kalau untuk daku hal ini menarik. Karena setelah dengar kisah sahabatku itu, daku langsung ingin ambil cuti dan mau ujicoba. Namun sayang kendalanya masih sama "Mahram".. Ya allah pertemukan aku segera dengan mahramku. آمِيّنْ... آمِيّنْ... يَا رَ بَّ العَـــالَمِيْن
Aiih, tidak usah bermelankolis ria. Langsung ke how to nya yaa...
1. Belilah tiket pesawat Jakarta - Jeddah yang promo. Biasanya sih yang rajin promo air asia (hehhe..temanku emang naik air asia)
2. Dalam tiketnya di hari, jam dan penerbangan yang sama dengan kita harus ada yang namanya "pria" yang berperan sebagai mahram kita. (kita disini kalau calUmnya wanita ya..kalau pria lanjut baca no 3 deh)
Kenapa pria harus ada dalam rombongan kita ?
- Syarat buat visa dalam rombongan yang bersama wanitanya ya harus ada mahram.
- Kalaupun lewat urus visa tanpa ada mahram, nanti pas keluar imigrasi arab sana akan susah.
3. Urus Visa nitip ke travel agent umrah yang baik dan mau menolong..
Biaya buat visa perorang 300USD, kalau bukan buat umrah ramadhan harganya akan lebih murah.(Infonya harganya 250USD sih, cuma travel agent yang bantuin harus ada ongkos jalannya dunk)
Info lainnya lagi :
Sekarang umrah ramadhan itu pakai quota kayak haji. Kalau indonesia pas kebagian quota dikit, jadi mahal visa nya. Katanya kalau ga ramadhan bisa sampai separo harga ramadhan.
4. Urus visa sebulan sebelum ramadhan juga masih cukup waktu dan untuk ngurus visa, cuma paspor, tiket pp, foto. Udah itu aja..
5. Kalau syarat lengkap dan travel agentnya tidak nipu, visanya bisa keluar.
6. Berangkatlah dengan semangat jihad. Pas hari H nya. Karena sahabatku naik air asia, dia harus transit di KL. Setelah itu ganti pesawat yang lebih besar dan pelayanannya jauh lebih bagus.
7. Sampailah di bandara king abdul aziz Jeddah. Kata sahabatku, karena visanya lengkap dan ada mahram tidak masalah kok pas keluar imigrasi. Lancar broo..
8. Ada masalah kalau naik Air asia. Kata sahabatku, ketika melalui yalamlam di udara sana, pihak airasianya tidak di kasih tahu apakah kita melewati yalamlam atau tidak. Jadi agak kesulitan kalau mau memulai Ihram umrah (atau dikira - kira sendiri ya atau minta tolong pramugari untuk mengingatkan jamaah kalau lewat yalamlam..wallahu a'alam)
9. Selanjutnya dari bandara King Abdul Aziz ke Makkah ada taxi yang harganya sekitar 200-300SAR(uang Real ya) atau
dari bandara King Abdul Aziz bisa ke Ballad dulu naik taxi, habis itu dari Ballad ke Makkah naik saptco seharga 30SAR (lupa2 ingat, kayaknya sih segituan). Cuma masalahnya dari Bandara ke Balladnya harus naik taxi, dan Taxinya mahal juga sekisaran 200SAR.
Ballad adalah salah satu lokasi terkenal di Jeddah, lokasinya kayak Glodok gitu deh, tempat jual beli elekrtronik dan oleh - oleh. di Ballad harganya lebih miring sih.
10. Kalau nanti mau ke Madinah, kita pergi naik bus saptco dari poolnya di dekat dar at tauhid. Makkah - madinah tiketnya seharga 75SAR.
Dar at tauhid posisinya dekat Hotel Hilton atau dekat Safa tower(safa tower itu hotel yang ada mall zam-zam dan ada jam besar diatasnya, orang suka foto - foto disini kalau datang ke makkah)
Bus nya lumayan enak kok. Kayak bus malam di indonesia. Lalu pool nya saptco di madinah juga tidak jauh dari masjid nabawi. Jadi enak naik saptco aja.
11. Penginapan, nah ini lumayan bikin pusing.
Infonya mulai 2014 ini pemerintah arab makin ketat, untuk umroh aja jamaah harus diinapkan di tempat penginapan yang punya tasrih umroh
Tasrih itu semacam surat ijin yang dikeluarkan pemerintah arab bahwa tempat itu layak menerima tamu
Jadi tidak semua punya tasrih.
Makanya sekarang tidak bisa menginap di apartemen, atau rumah yang jelek untuk mendapatkan untung banyak. Kalau ketahuan menginapkan di tempat yang tidak ada tasrih nya diusir ama pemerintah saudi trus dipindahkan ke tempat yang ada tasrihnya yang mana bisa jadi sangat lebih mahal
Tapi apakah itu betul (bahwa jamaah umroh harus nginap di tempat yang bertasrih) atau tidak, belum ada info dari sumber lain yang bisa ditanya, karena itu baru jalan tahun ini
Sementara banyak kok yang menginap di masjid, mereka benar - benar Itikaf. Jadi masuk masjid ya tidak keluar - keluar lagi sampai sholat Ied dan kalaupun harus keluar masjid hanya ketika ada keperluan mendesak. Untuk cuci, mandi bisa dilakukan di toilet mesjid. Cuma jemurnya dimana nah itu yang belum ada info. (kalau ada yang punya di sharing ya)
Pengalaman sabahatku :
Kemarin itu aku berencana tidur di masjid memang buat ngirit. Namun karena travel agent tempat bikin visa salah pesan hotel buat jamaah hajinya, Jamaah umrahnya belum datang, akhirnya kamar itu dijual ke sahabatku dengan harga yang lumayan sih, sekitar 15juta 1 kamar + 3x makan untuk 3 orang untuk selama 13 hari plusnya lagi diantar jemput dari bandara ke hotel + air zam-zam buat oleh - oleh. Nasib baiklah, murah bener, padahal sebenarnya harga itu untuk 3 hari, cuma hotelnya salah hitung, namun sudah terlanjur akad dan kesalahan ada dipihak mereka, mereka tidak minta ganti loh. (jadi patokan harga hotel sahabatku ini tidak bisa jadi patokan ya). Hotel yang ditempati sahabatku ini ada di daerah sulaymaniyah. Itu daerah belakang masjid, kalau diukur jarak ke masjid ya masih dekat karena cuma melintasi terminal saptco yang keliling makkah dalam kota, dan di hotel ini juga ada dapur, jadi bisalah masak - masak.
Jadi masalah penginapan pilih masing - masing ya, idenya berangkat bareng beberapa orang, nanti di makkahnya sewa satu kamar yang digunakan sebagai pos. Jadi kalau ada yang cape bisa tidur, kalau mau nyuci gampang. Karena waktu kita disana akan lebih dominan di masjid jadi pinter - pinter deh.
12. Selama bulan Ramadhan, banyak yang jualan kok. Toko2 baru buka setelah ashar dan baru tutup setelah subuh
Jadi pas malam itu ramai banget. Tapi pas siang pada tidur
13. Mesjid Haram selama Ramadhan ramai banget, apalagi kalau malam 27, di masjid kayak ada kerusuhan.
Nah, itu saja sih sekelumit pengalaman dari teman yang sudah jalan kesana tanpa bimbingan travel agent. Dicoba sendiri dan dialami sendiri. mungkin akan beda sih ya pengalaman orang - orang. Sebenarnya bekpekeran ke Makkah - madinah akan lebih sip kalau dijalanin para pria, mengingat keterbatasan wanita. Namun kalau wanita muda yang gesit dan ga banyak cincong tapi wajib ditemani mahram, Insya Allah sukses.
Yang punya pengalaman di bagi - bagi ya..
Tips :
Mahram wajib ya kalau mau kemana - mana..hehe
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar