Rabu, 16 Desember 2015

Foya2 di Maldives edisi 10 (seri itinerary)

Day 5 (Kamis 15 Oktober) – GO TO MATHIVERI
05.00 – 06.00 Sunrise at Male 
06.00 – 07.00 Packing 
07.00 – 08.00 Breakfast, Checkout 
08.00 – 09.00 To Vilingili ferry terminal 
09.00 – 13.25 Ferry to Ukulhas (Rute : 303/Alif Alif Atol  Male – Rashdoo – Ukulhas / 5hrs, minggu selasa kamis/ 50RF). 
13.25 – 14.00 Transit Ukulhas, change ferry 
14.00 – 15.05
 Ferry to Mathiveri (Rute : 304/HIMANDHOO SECTOR / alif alif atoll / UKULHAS - BODUFOLHUDHOO - MATHIVERI - FERIDHOO - MAALHOS – HIMANDHOO / everyday except Friday 20RF). 
15.05 – 15.30 
 Checkin homestay at mathiveri, ishoma
 Mathiveri Inn . Booking ID 71421549. Rp 3.566.164/2 room/2 day (Rp 896.541/pp/2 day)
15.30 – 18.30 
 Going around and sunset at mathiveri Find exercusion / dessert sand
18.30 – 20.00 Ishoma, walking around 
20.00 - Back to homestay at Mathiveri

Day 6 (Jumat 16 Oktober) – AROUND MATHIVERI (GO TO UKULHAS *optional)

Sunrise at Mathiveri 
Freetime, sunset at Maafushi (again ) 
Back to homestay at Mathiveri * Kalau ada kapal nelayan ke Ukulhas geser aja nginep di Ukulhas antisipasi ngejar ferry Ukulhas – Male hari Sabtu
Cari tiket to male
9:41:36 AM
Day 6 (Jumat 16 Oktober) – AROUND MATHIVERI (GO TO UKULHAS *optional)

05.00 – 06.00 Sunrise at Mathiveri 
06.00 – 20.00 Freetime, sunset at Maafushi (again ) 
20.00 - 
 Back to homestay at Mathiveri * Kalau ada kapal nelayan ke Ukulhas geser aja nginep di Ukulhas antisipasi ngejar ferry Ukulhas – Male hari Sabtu
Cari tiket to male

Day 7 (Sabtu 17 Oktober) – GO BACK TO MALE – JUMP TO HULHUMALE

05.00 – 06.00 Sunrise at Mathiveri (or Ukulhas *optional) 
06.00 – 08.00 Walking around, Packing 
08.00 – 08.40 Checkout, go to Mathiveri ferry terminal 
08.40 – 09.40 Ferry to Ukulhas (Rute : 304/HIMANDHOO SECTOR / alif alif atoll / HIMANDHOO - MAALHOS - FERIDHOO - MATHIVERI - BODUFOLHUDHOO – UKULHAS / everyday except Friday 20RF)
09.40 – 10.00 Touchdown Ukulhas ferry terminal, change ferry
10.00 – 14.10 Ferry from ukulhas to male (vilingi ferry terminal) (Rute : 303/Alif Alif Male  Ukulhas – Rashdo – Male / 53RF / Sabtu senin rabu )

14.10 – 15.00 Ishoma, Ferry to Hulhumale. Dari vilingili naik taksi ke pelabuhan male, nyebrang ke Hulhulmale
15.00 – 15.30 Lanjut ke Homestay, check in Accomodation : N2 : Metro Bus from neighborhood 2 to ferry
UI INN , Lot No 11063, Nirolhu Magu , Booking ID 75018992. Rp 1.594.380/2 room (398.595/pp) 
15.30 – 18.30 Walking around/by bike sunset at Hulhumale 
18.30 – 20.00 Ishoma, walking around Resto lokal murah enak di REDHIN CAFE.
20.00 –
 Back to homestay at hulhumale


Day 8 (Minggu 18 oktober) – FLIGHT TO SINGAPORE

05.00 – 06.00 Sunrise at Hulhumale 
06.00 – 09.00 Walking around, Packing 
09.00 – 12.10 Checkout, lunch, go to Ibrahim nazir airport / immigration 
12.10 – 20.00 Flight Maldives to Singapore 
20.00 – 21.00 Go to Homestay at Singapore Kallang River. ID 731511686. Rp 541.371/room. Rp 135.342/PP


Day 9 (Senin 19 oktober) – FLIGHT TO JAKARTA

07.00 – 09.00 Checkout, go to change airport
    
09.00 – 10.15 Immigration
    
10.15 – 11.15 Fligt to Jakarta
..end of trip.. 

Foya2 di Maldives edisi 09

Matieveri yang cihuypun harus kami tinggalkan di pagi yang cerah itu, Seperti biasa jam 6 pagi jangan harap sarapan siap, sambil menunggu sarapan akhirnya kami keliling lagi dan seperti biasa sepi jadi fo - foto disegala sudut ga masalahlah, cuma mami pernah diomelin karena mau foto sama penduduk lokal yang lagi bercengkrama, mereka ga mau di foto kali yaa...

Walau pagi hari jalan - jalan di Matieveri cukup membuat tenggorokan kering dan keringat berkucuran, pokonya bawa minum selalu deh, kalau perlu yang dingin,..panas bener dah.

Karena lelah kami duduk - duduk sambil nunggu sarapan di depan hotel Matieveri Inn, Pas lagi leyeh - leyeh tiba - tiba ada cowo alim(pakai gamis putih) guanteng lewat..kami bertiga sampai ga kedip malah ada yang ngiler..lenjehh,,lenjeh,,,Eh dia lewat lagi depan kita, karena ga tahan Acandemom langsung ngucapin salam, eh, dijawab..akhirnya ngobrol2 deh ternyata doi alim nan ganteng itu dari Pakistan, profesinya guru ngaji...waaa..makin kesemsem deh..Saking terpesonanya kami ga sempet dokumentasi kegantengannya..ih..sebel daah...

Situasi Matieveri sebelum kami tinggal
Setelah selesai sarapan kami beresin bill, sebenarnya berharap Ismail sang pemilik Matieveri datang tapi katanya dia belum bangun, biasanya kalau bangun siang jam 11an..what..bener - bener sanati hidupnya yaa,..Dan pas bayar bill kami sedikit shock, ternyata haraga sewa speadboat kami kemarin ke Matieveri Finolhu cuma 10 dollar sekapal, kami pikir buat 1 orang. Dan harga Pizza enaknya cuma 12dollaran, wih murah yaa..

Selesailah sudah menikmati pulau Matieveri yang cihuy ini, akhirnya kami harus naik kapal menuju Male lagi, oh ya kapalnya sama loh. Beli tiketnya juga diatas kapal(ingat cuma sekali beli tiket langsung ke male ya), karena kami kehabisan Rufiyaa akhirnya kami harus bayar dengan dollar. Siapin dollar yang licin ya, soale mereka ga mau terima dollar lecek, kelipet atau buluk bin jelek loh. Asem dah mereka mintanya "New one". Untuk jalur sama persis sama waktu berangkat dari Male ke Matieveri ya.

Kondisi Toilet di kapal, tiket dan suasana kapal
Pas kami harus pindah kapal di Ukulhas dari Matieveri ada kejadian yang kurang cihuy yang kami alami, Ransel Acandemom ada yang buka loh, ga ada yang hilang sih, karena dibagian atas ransel isinya baju busuk, cuma ga nyaman aja sih, Diatas kapal barang kita tumpuk dibelakang ga ditaruh dekat kaki, Jadi hati - hati aja, kami pikir disini aman - aman aja ternyata ada yang usil juga,

Dari Ukulhas kali ini penumpangnya cukup banyak bulenya, Bule2 memang senang bikin gosong kulitnya ya, di geladak kapal pakai baju minim ga cewe ga cowo. Bule2 ternyata senang selpie juga loh, cuma selpinya ga pake tongsis pake kamera tele dibalik..kayaknya tongsis belom di export ke negaranya kali yee...
Di kapal yang sama kami ketemu dengan kapten dan kru kapal yang sama, malah ketemu penumpang yang sama waktu kami berangkat menuju Matieveri,

Sampai di Male kami harus lanjut ke terminal Ferry to Hulhumale. Kali ini kami naik taxi yang city car dan sekali lagi tanpa nawar - nawar asal naik aja karena udah cape juga, bilang aja mau ke Hulhumale, supir taxinya udah paham kok. Dan pas sampai terminal Ferry kami shock lagi ternyata harga taxinya cuma 35 Rufiyaa loh, wah..kacau nih,,
kesimpulannya semakin kecil taxi yang kita naiki maka harganya akan semakin murah.
Derajat mahalnya harga taxi di Male adalah Truck(termahal) - Sedan - city car(termurah).

Dari beli tiket  - nunggu sampai naik kapal tidak akan nunggu sampai 20 menitan kok, cepet banget udah ada kapalnya, dan semuanya diatur rapi dan teratur, ga ada grabag grubug disini, ga ada porter2an semuanya mandiri dan saling bantu aja, Motor aja bisa diangkut ke dalam kapal kok.

Terminal Ferry to Hulhumale

Dikapal semua penumpang juga duduk manis ga ada yang berdiri - berdiri. Isinya rata - rata penduduk lokal, tapi ada juga bulenya kok. Kursinya empuk kayak kursi di bis patas, dan jenedelanya di tutup gorden jadinya agak gelap, Seperti biasa di kapal banyak dus - dus, tas - tas koper sampai motor juga ada.



Perjalanan dari Male ke Hulhumale ga lama, sebentar banget. Akhirnya kami sampai juga di Hulhumale, Nanti langsung ketemu gedung biru bertuliskan Meynaa Gimatha. Foto - foto lagi dunk.
Sambil sedikit ngesot karena udah cuapek banget, akhirya kami nunggu bis 02 yang akan membawa kami ke hotel Ui Inn di Nirolhu Magu. Senangnya kami karena sudah ada 2 bis merah besar yang sudah parkir di depan pintu keluar.
Ketika kami mau naik kami menunjukkan alamat hotel kami ke kondektur dan supir ternyata mereka bilang ga tahu samapi minta tolong ke bis satunya lagi mereka juga bilang ga tahu, sampai kami ngeyel ya udah naik aja dulu ternyata ga boleh(padahal di Agoda dijelaskan dengan jelas kalau hotel kami bisa ditempuh dengan bis no 02) ,. apa karena bisnya penuh atau apa kami juga bingung. Akhirnya kami masih berdiri sekitaran bis sampai ada wanita muda jilbab yang mau naik bis juga dan akhirnya kami tanya alamat hotel kami sama dia, Ternyata dia juga ga tahu juga, terus kami tanya kenapa kami tidak boleh naik bis ?
ternyata,,
Karena kami bawa tas - tas besar(baik ransel koper) makanya ga boleh naik bis, kalau bawa barang banyak begitu kami harusnya naik taxi. Ya elah...bilang dari tadi.
Jadilah kami nungguin Taxi yang jarang, harus nunggu dan antri. Akhirnya dapet juga sih. Dan supir taxinya juga ga tahu posisi hotel kami dimana sampai harus nanya ke operatornya dulu.. aduh..
Dan ternyata hotelnya deket banget, kalau ga bawa barang banyak dan kita ga cape mending jalan kaki kali deh. Ketika sudah sampai depan hotel, bis 02 yang tadi nolak kita lewat juga loh depan hotel kami. Aneh, kok mereka bisa bilang ga tahu ya..padahal tiap hari lewat.

Bis 02  dan suasana Hulhumale

Kata Acandemom Hulhumale adalah pulau buatan yang memang dibuat oleh pemerintah Maldieves untuk menampung para korban tsunami aceh yang kehilangan pulau tempat hidupnya(hehehe..kehilangan pulau yee). Makanya jalan - jalan disini aspal semua dan semua rumah penduduknya berbentuk rusun - rusun, model kotanya kayak Sengkang singapore deh,

Hulhumale
Kenapa kami nginap disini, karena kalau dari Hulhumale ke Bandara deket banget jaraknya, pulau Hulhul(yang ada bandaranya) sama Hulhumale cuma dipisahkan jalan panjang buatan yang waktu tepuhnya ga sampai 30 menit kalau kita digelindingin. Dan kayaknya Hulhumale dibuat memang untuk turis nyasar yang transit.

Jalan utama Hulhumale yang kita lihat cuma ada 1, nah Hotel kami tuh ada di jalan protokolnya itu ya, di belakang hotel adalah laut dan seberangnya adalah rusun - rusun penduduk lokal. Kondisi Hotel U Inn sebandinglah dengan harganya yang murah, cuma kamar rusun yang dipaksa dijadiin hotel dan tetap aja tidak ada lift namun kali ini ada TVnya dikamar, cuma ga ada saluran acara apapun, pakai TV cable yang sibuk nyari sinyal dan sampai kami check out tuh sinyal ga pernah ketemu.

Setelah check in, kami memutuskan untuk muterin Hulhumale, hihi..secuplek ya cuma segitu, terkesan lebih modern kok dan kamipun akhirnya ngendon lagi di pantai, menikmati sunset..hehe bergaya lagi dunk..
Menjelang maghrib kami meninggalkan pantai dan memasuki supermarket kecil yang ada beberapa disekitar hotel untuk borong buat oleh - oleh. Jangan harap nemu produk made in Maldieves ya karena ga bakal nemu, Semua barang import dari luar negri misalnya India, Pakistan, China, Thailand dan boleh banggalah, soalnya banyak juga produk dari Indonesia yang bertebaran disini. Jadi kalau daku ga minat beli oleh - oleh.
Karena sudah malam dan stok makanan kami sudah habis akhirnya kami makan malam disalah satu resto masakan lokal. karena rufiya kami habis terpaksa kami bayar pakai dollar, tapi kali ini ga adil harganya. 160 rufiya harus kami bayar 16 dollar, jadinya 1 dollar = 10 rufiya harusnya kan 15, tapi ya sudahlah daripada disuruh cuci piring.

Supermarket di Hulhumale
Besok harinya setelah subuh kami sempet berenang juga kok di Pantai, walau pantainya ga secihuy di Matieveri tapi tetap aja airnya bening, jadi kalau berenang lagi dan harus bawa baju basah kami dalam tas kami rela lah.
Rasanya ga puas - puas kami berenang di pantai di negara ini, Magnet berenang di pantainya kuat banget,

Dan akhirnya dengan berat hati kami harus segera meninggalkan negara ini, setelah check out dan sempat sarapan walau sedikit ribut (kami telat sarapan, harusnya paling lambat jam 9 jadi buffetnya udah ga ada, jadi akhirnya cuma dapat roti sama telor bunder aja).

Daku sedikit menyesal karena sudah terlanjut pesen taxi hotel ke bandara pas Check in harganya 10 dollar, padahal kata Acandemom taxi lokal banyak dan murah..
Untuk harga 10 dollar taxi kami cuma berupa mobil colt mirip angkotlah soalnya kursinya kursi panjang 4-6..hehe..maap yaa..ga koordinasi nih dalam masalah taxi.

Deket banget deh, cuma lewatin jalan panjang yang lurus akhirnya kami sampai di Bandara, Acandemom sibuk minta foto karena kami memang belum banyak foto - foto dibandara ini, tapi daku maunya check in dulu biar tenang. eh ternyata..setelah check in tidak bisa keluar bandara lagi dan memang pintunya di tutup..waduuh..maap lagi..maap..
Setelah check in harus langsung naik ke lantai 2 ke imigrasi ketemu duty free yang harga barangnya mahal2(all in US Dollar) dan langsung ke ruang tunggu,
Nyesel lagii deee..maapp..maapp

Untung kami sudah beli tempelan kulkas dan pernak pernik oleh - oleh waktu di Male jadi ga minat beli disini, harganya 2 - 3x lipet. Cuma Ningnong aja yang minat beli aneka permen dan coklat yang pasti bukan produk lokal..

suasana bandara

Lagi - lagi acung jempol buat tiger air, pesawatnya ontime lagi. Di pesawat ketemu banyak orang Indonesia juga loh, yang habis liburan, dari ternyata mereka cuma ke maafusi aja dan menyempatkan ke resort walau cuma sehari karena mau tau rasa liburan ala Abu Rizal Bakri yang fenomenal itu.

Sampai di Singapura udah jam 8an, dan nunggu taxinya aduh, ngatrinya harus ngular lagi, karena ngejar beli oleh - oleh kami ke Orchard(lucky plaza). Ada kejadian ajaib lagi nih, Acandemom ama Ningnong mau belanja tapi yang tuker duit singapore cuma daku doank dan belanjanya pada banyak - banyakan udah gitu ga bisa bayar pake kredit card. Padahal daku sendiri ga belanja loh, Ya sudahlah kami ke habisan dollar singapure sama sekali, boro - boro buat makan buat naik taxi ke hotel aja udah ga ada, dan apesnya lagi hari sudah malam jam 10an. Semua money changer di orchard dan tutup, Aduh panik banget.. Mami mukanya dah bete.
Daku dan Acandemom sampai jalan ke takasimaya berharap nemu money changer tapi semua sudah tutup. cari - cari di Internet kalau naik taxi di Singapure bisa bayar pakai kartu kredit, kami cobalah ternyata hanya taxi warna biru yang bisa itupun hanya melayani American express tidak melayani Visa. Taxi merah, kuning , biru semuanya ga bisa,..aduh gimana nih,
Untungnya ada salah satu supir taxi biru yang baik, dia manggil kami lagi dan tanya hotel kami dimana, Kami bilang hotel kami di Kallang. Dia mikir sebentar lalu kami disuruh naik,
Kata pak Supir(rasnya cina) kalau "Saya mau antar dulu ke money changer nanti kalian tukar uang, saya tunggu lalu baru saya antar ke hotel. Saya tahu money changer yang buka 24 jam, money changernya searah dengan hotel kalian."
IHh..kami senang banget..masalah kami terpecahkan.
Dan ternyata money changernya di Mustafa Center(haha..baru inget kalo mall ini buka 24jam), harusnya tadi beli oleh - olehnya disini aja, ga usah di Orchard..
Sudah hampir jam 12 malam akhirnya kami diantar ke hotel kami, Kallang backpacker..ini hotel paling ancur yang kami tiduri. 500ribuan bisa berempat..murah banget kaan..dan Untung disebelahnya ada rumah makan jadilah kami pesan makanan karena sudah sangat kelaparan.
Terima kasih tiada tara kepada bapak supir taxi biru...(kita ga sempet tanya namanya).
Karena hotelnya bangunan tua, kamar mandinya juga jorok. Untung kami booking sekamar, karena disini pria wanita nyampur loh,
Waktu check in besok pagi jam 5an, di reseptionis tidak ada orang sama sekali, di teriakin juga ada yang datang, jadilah kami tinggalkan aja kunci di meja.

Sebelum ke bandara kami soan dulu ke Merlion, maklum ada yang belum pernah ke Singapore. Foto - foto dulu lah, paling ga foto sama singa gumoh.

Dan akhirnya kami kembali ke Jakarta...

Ahh senang dan lelahnya....

Tips seson ini :
Kalau tuker duit operasional bisa bareng2, tapi kalau buat beli oleh2 tuker masing2 deh..jangan sampai kehabisan uang di negara orang bisa berabe urusannya,





Selasa, 01 Desember 2015

Foya2 di Maldives edisi 08

Pagi hari di Matieveri ga ada duanya, damai tidak ada suara bising yang bikin sumpek, Mami aja sampai semangat subuhan ke Miskhy loh.

Kami keluar hotel jam 7 pagi, breakfast aja belom siap loh. Sepii banget, kebetulan kan hari Jumat juga, hari liburnya mereka. Kami putuskan untuk keliling pulau dulu, setiap ketemu orang kami menerbar salam loh. waah ternyata emang keren nih pulau. Kami menemukan ada beberapa hotel malah ada yang private hotel loh, soalnya pantainya aja di pagerin, Pantainya sepi ga ada orang, dengan kebandel kami tetap masuk  dan kami malah bisa - bisaan tuh foto di seabed dan di payung pantai keren milik private hotel(kata Acandemom namanya Casamia).  Sementara bule - bule yang lagi breakfast ngintip - ngintip bandelnya kami tapi mereka tak mampu membendung kebandelan kami,

Private hotel Maatieveri

Ke sudut lain pulau akan ada juga pantai lain yang ga kalah sepinya, di pantai ini juga kami malah bisa lihat ikan - ikan berupa warna berenang di sisi pantai, malah kami lihat beberapa ekor anak ikan pari, Acandemom rese tuh ikan pari malah dikejar - kejar, alasananya sih mau di foto lah, malah bikin ikannya mabur,
Acandemom juga sibuk nulis - nulis kata2 jijay di atas pasir buat dikirim ke ayah (kayaknya lagi sibuk ngerayu ayah yang ditinggal jaga bocah2)
"lope, miss ayah" lah
"lope, miss  ayah tetangga" lah
"lope, miss  ayah2nya tetangga" lah
Daku ga mau kalah dunk, dengan pedenya daku nulis diatas pasir juga dunk tapi kalimatnya cukup miris "Mana Abang ? " hehehe

Sudut lain Matieveri
Tangan Allah memang maha Indah, semua ciptannya super duper keren deh, Bukti otentiknya Maldieves ini. Cuma satu pulau saja kami ga puas - puas foto - foto disegala sudut. Someday harus balik lagi ke negara ini tapi ke pulau yang lain ah,..

Semua sudut pulau udah kami lihat kok. Ga butuh seharian kalau cuma muterin pulau ini, Tipikal pulau - pulau di negara ini hampir sama, semua jalannya tidak ada yang beraspal dan jalan - jalannya masih pasir jadi kalau hujan pasti ada air yang menggenang,

Karena udah cape kami akhirnya kembali ke Hotel untuk sarapan, Ya ampun,..sarapannya belum jadi juga padahal udah jam 9 loh. Akhirnya kami nunggu lagi, Malah Ismail bos hotel ini juga belum bangun tidur, biasanya siang baru bangun,
Sarapannya sama Roti Prata, Masuni, Tea/kopi plus telur goreng. Kalau Masuni enakan yang di Maafusi sih..tergantung tangan yang masak kali yaa..
Sebenarnya kami ditawarkan mau makanan western atau local. Kami memang milih lokal biar merasakan suasana lah.

Bingung mau kemana akhirnya kami mau sewa kapal, sebenarnya kalau hari Jumat tidak ada kapal yang beroperasi dan memang di dermaga kosong hanya ada 1 - 2 kapal parkir itupun ga ada orangnya. Kami minta tolong pihak hotel untuk menyediakan kapal karena kami mau nyebrang ke pulau Matieveri Finolhu

Petugas hotel Matieveri Inn emang baik banget, kami nunggu sebentar ga lama katanya kapal sudah ready, Malah dia mau ikut naik kapal untuk nganterin kami ke Matieveri Finolhu. Handuk besar memang disediakan oleh hotel kami bawa semua, alat - alat snorkel juga disiapin walau kurang 1, Jam 10an dan sedang terik - teriknya matahari speadboat yang dikendalikan 2 pria berwajah lokal + petugas hotel dan 4 wanita kece(ehemm) akhirnya bergerak meninggalkan dermaga Matieveri menuju pulau Matieveri Finolhu yang jaraknya sih emang deket banget,
Sampai dipulau kami ditinggal dan nanti minta dijemout jam 3 sore.

Boat yang ngantar kami ke Matieveri Finolhu

Masya Allah, kereen..putih pasirnya, sepi ga ada orang cuma kami berempat..kami seperti biasa loncat2 kesenangan dan ga lupa selpie abis disegala sisi. Tapi panas matahari nya ga nahan banget, puanas pool.

Kami ngumpulin kerang - kerang yang banyak berserakan di pulau ini, Kerangnya lucu - lucu deh, lumayan buat oleh - oleh dan kenang - kenangan dari sini.
Sambil ngumpulin kerang juga sambil selpie dan terus jalan muterin pulau, ditengan pulau ada pohon2 bakau yang cukup rimbun sih, cuma dibawah pohon  itu lembab dan ngeri ada binatang galaknya, makanya kami asik - asikan di pantai2nya aja,
Sayangnya di pulau ini terutama didekat ribunan pohon bakau banyak sampah minuman dan snack yang berserakan, disini juga ada meja, mungkin buat dipakai kongkow - kongkow kali ya.

Matieveri Finolhu

Tapi kalau pantainya asli bersih banget..
sampai semua barang yang kami  bawa kami lempar dan kami langsung nyemplung, airnya bening dan sejuk, mendingan didalam air daripada di pantai yang panas.
Disini juga ga habis deh gaya selpi, malah kalau pakai bikini disini juga ga ada yang rese, wong dipantai cuma kita berempat, Pas udah jam 12an baru deh kita lihat 2 cewe bule juga muterin pulau ini, ternyata 2 bule ini nginepnya di Matieveri Inn juga loh.



Pas mau makan siang, Mami ama Acandemom sibuk bikin tenda dari ranting2 ga jelas, karena panas banget daku mah ogah bantuin mending di dalam air aja. Muka kami asli gosong disini. Pakai Sunblock setebel2nya juga kayaknya ga akan ngaruh banyak..
Akhirnya tenda jadi juga dan kami makan siang dibawahnya, rasa makanannya ga karuan asal jangan laper aja sih. Yang penting bawa minum yang banyak yaa.. karena asli panas bikin dehidrasi.

Sholat aja kami sempat disini loh, lalu kami coba jalan ke sudut lain pulau ini, wah asli kece juga, hamparan pasir yang kami lihat dari pantai di Matieveri akhirnya kami injek2 juga..hehe
Ga puas rasanya seharian cuma berenang, foto , guling - guling ga jelas dan pulau ini ngangenin banget, semua sudut rasanya sangat berharga. Hiks, udah sampai di Jakarta aja..masih kebayang terus sama pulau ini..




Akhirnya Jam 3 omtime kapal yang jemput kami datang, bahkan staffnya Matieveri inn juga jemput kami. Ih baik banget sih.
Someday daku mau balik lagi kesini...kereen...

Kembalilah kami ke hotel eh bukannya istirahat, sorenya kami ke pantai yang kemarin kami datangi sama Ismail, tapi situasinya kurang asyik karena cukup banyak pemuda pemudi lokal yang main - main maah ada yang bawa makanan dan kano untuk nyebrang ke Matieveri Finolhu, waah. kalau kenal bisa nebeng biar kesitu lagi.
Lumayanlah berenang lagi dengan suasana Maghriban lagi.

Saking puas dan capeknya malamnya kami tidur pulas banget dan mimpi masih berenang2 ketemu bulu babi di Matieveri Finolhu

To bee continued..

Tips : Oleskan Sub block yang rajin, jangan kayak daku yang akhirnya gosong kayak celepuk

Foya2 di Maldives edisi 07

Sampai di vilingili kami ke loket tiket ternyata untuk ke matieveri tiketnya dijual setelah jam 8.15 jadi terpaksa kami nunggu deh sambil foto - foto lagi dunk.


Loket vilingili ferry terminal


Kondisi Vilingili
Dan memang ontime banget deh, jam 8.15 tiket baru dijual harga tiketnya 53 rufiya per orang. Tiketnya jangan sampai hilang soalnya kita kan nanti pindah kapal di Ukulhas, memang ga di cek sih tapi jaga - jagalah dari pada disuruh beli tiket lagi diatas kapal.

Nunggu sebentar di dermaga lalu masuk kapal deh...eit...on time lagi..Jam 9 kapalpun jalan.


Jadi rute menuju matieveri adalah 

Male - Rashdoo - ukulhas(disini kita ganti kapal) - Bodhufolhudhoo baru sampai Matieveri.

Nah untuk jadwal boat nya 

Male - ukulhas setiap hari  minggu selasa kamis jam 9 pagi
Dari Ukulhas - male setiap senen rabu sabtu.

Sementara untuk :

Ukulhas  - matieveri (pp) setiap hari ada kecuali jumat.

nah atur sendiri deh jadwalnya.

Tiket to Matieveri


Di atas kapal dari Male ke ukulhas daku dan acandemom selalu duduk diluar disisi kiri kapal karena anginnya lebih sejuk dari pada di dalam kapal, udah gitu bisa foto2in pemandangan, lihat dolphin dan ikan terbang. 

Kursi di kapal ke ukulhas ada bantalannya mungkin karena jarak tempuhnya jauh ya sampai 4 jam.
Kami sampai kenalan dan ngobrol sama kapten kapalnya loh. Kaptennya namanya Ibrahim Sihab  asalnya dari Ukulhas, kami banyak cerita - cerita sama dia, rata - rata memang orang sana keren bahasa inggrisnya jadi kami nyambung deh kalau ngobrol. 
Dia bilang kalau bulan Mei - Agustus sering ada yellow signal yang artinya kapal rute male ukulhas tidak boleh jalan karena ombaknya besar2. Nah kalau mau ke Matieveri lihat bulan deh kecuali kalau dikau mau naik sea plane yang mahalnya tralala itu.

Dia senang ngobrol dengan kami. Malah waktu dah mau mendekati ukulhas semua orang yang berdiri di bagian depan kapal disuruh masuk semua sementara kami malah di sediakan kursi loh.


Yang amazing selama perjalanan laut di Maldieves adalah banyaknya ibu2 yang bawa bayi yang masih merah. Kayaknya mereka kalau melahirkan harus ke Male deh. Kita sampai tanya ke Ibrahim katanya memang begitu karena kadang health center di pulau2 tidak beroperasi jadinya kalau mau melahirkan harus ke Male atau ke Rashdoo dulu. Jadi inget cerita Abdur stand up comedy tentang suasana di Larantuka NTT, Kalau mau melahirkan harus pindah kepulau yang lebih besar atau bidannya datang dengan perjuangan mengalahkan ombak laut,


Info dari Ibrahim kalau transportasi laut di kelola oleh negara namanya MTCC. Sebenarnya untuk ke Matieveri dari Male bisa naik speadboat paling 1.5jam harganya 50 - 80 dollar. Atau naik sea plane cuma 30 menit harganya 500 dollar, kala naik slow ferry ini ya 5 jam...ada uang ada harga ya.


Cukup bosen deh terombang ambing dilaut, sesekali kita bisa melihat kapal akan lewati pivate island yang ada resort2 mewah, kadang lihat dolphin menari, yang paling sering lihat ikan terbang sih, kayak nyamuk gitu cuma ukurannya lebih gede.
penampakan kamar2 resort mewah


5 Jam perjalanan Male kami tinggal jauh akhirnya kami sampai si Rasdhoo, Disini akan banyak penumpang yang turun kalau kita ga usah turun ya jadinya ga bisa foto - foto deh, Cuma bisa foto suasana dermaga aja,

Kapal lanjut lagi jalan, ga sampai sejam kapal sudah berlabuh di Ukulhas, Nah disini semua penumpang harus turun. Untuk yang ke Matieveri harus pindah ke kapal lain. Di ukulhas kita bisa numpang pipis dulu di Miskhy yang cukup bagus di dermaga. sempet foto - foto dulu deh di sekitar dermaga. Atau mau langsung naik kapal juga oke kok. 



Suasana Dermaga Ukulhas


Setelah menunggu sejenak kapal kamipun  lanjut menuju Matieveri, namun kapal akan sempat berhenti di pulau Bodhufolhudhoo, cuma sebentar kok, biasa penumpang turun naik. Lalu kapal jalan lagi dan akhirnya sampailah di Matieveri. Pas di Matieveri semua penumpang turun dari kapal. 



Suasana Sekitar Matieveri Inn
Pas kami turun pihak hotel Matieveri Inn tempat kami menginap sudah menanti kami. 3 pria menanti kami. Barang - barang kami diangkutin dan kerennya pemilik hotel itu langsung loh yang jemput kami. Namanya Ismail, Rambutnya kriwil2 pakai kacamata hitam dan gayanya gembel anak pantai gitu, malah kerenan staff nya loh.
Acandemom bagian pendekatan personal lah. Info yang di peroleh Acandemom baru pertama kali ini orang dari Indonesia menginap di hotelnya biasanya yang datang itu arab, eropa atau Cina. Waahhh,,,,GR banget deh kami..karena kami adalah orang Indonesia pertama yang menginjakkan kaki di Bumi Matieveri..

Kami pun check in, heran deh..kenapa sih check in selalu harus tulis form yang isiannya banyak banget kayak mau ujian Negara, setiap orang dikasih 1 form dan 1 bulpen terus disuruh isi..

Kami juga pesan pizza di resto hotel, enak rasanya dan murah pula cuma 10 dollar amrik aje. 
Oh Ya untuk kamar bersih dan ukurannya luas banget, sebenarnya bisa tuh kalau diisi berempat cuma aturan dari mereka isinya hanya boleh berdua,AC sama Kipas angin ada, bahkan depan kamar ada tempat untuk jemur handuk dan baju cuma TV ga ada. Jadi hiburannya bobo, browsing pakai wifi(wifinya kalau di kamar ga konek, jadi kalau mau wifi harus kedepan dulu) dan nge gosip.

Sore hari kami diajak ke salah satu sudut pulau oleh Ismail (ini free of charge). Akhirnya kami dibawa ke pantai yang sepi yang disebrang pantai kita akan lihat pulau lain, kelihatannya hamparan pasir dah ditengahnya ada rimbunan pohon2 (kata acandemom namanya Matieveri finolhu), Kata Ismail jaraknya dekat kok, kalau berenangnya jago kita bisa sampai ke pulau itu kok, airnya akan surut pas maghrib jadi pas ditengah paling airnya cuma 2 meteran..hehe..kalau kami sih ngeri..secara berenang kami kalah jago sama anak ikan cere. Huuh,,tau gitu bawa pelampung.

Yaa,,akhirnya kami putuskan untuk berenang2 sekitaran saja sambil menunggu maghrib, sementara Ismail dah menghilang di antara deru ombak, anak pantai banget die, berenangnya kayak anak ikan cere.

Puas banget deh, karena dipantai itu cuma kami berempat, mau gaya apa aja bebas. Tapi kalau malam Jumat di pantai ini suasananya ramai (weekend lah muda mudinya)


Salah satu Pantai disudut Matieveri

Menjelang Maghrib Mami dah rempong nyuruh kami pulang, Acandemom yang masih ditengah diteriakin suruh balik,, Kayaknya ngeri2 gimana padahal masih terang loh. Biasa deh klenik - klenik akan bahayanya oantai di waktu malam...

Kami balik ke hotel, mandi makan dan istirahat, Pas Isya Mami sholat di Miskhy yang ada di samping Hotel persis, kata Mami enak Jamaahan di sini, suara Imamnya bagus dan bacaannya panjang - panjang.



To Be Continued...

Tips : Kalo ke pantai jangan lupa bawa pelampung dah..