Selasa, 01 Desember 2015

Foya2 di Maldives edisi 07

Sampai di vilingili kami ke loket tiket ternyata untuk ke matieveri tiketnya dijual setelah jam 8.15 jadi terpaksa kami nunggu deh sambil foto - foto lagi dunk.


Loket vilingili ferry terminal


Kondisi Vilingili
Dan memang ontime banget deh, jam 8.15 tiket baru dijual harga tiketnya 53 rufiya per orang. Tiketnya jangan sampai hilang soalnya kita kan nanti pindah kapal di Ukulhas, memang ga di cek sih tapi jaga - jagalah dari pada disuruh beli tiket lagi diatas kapal.

Nunggu sebentar di dermaga lalu masuk kapal deh...eit...on time lagi..Jam 9 kapalpun jalan.


Jadi rute menuju matieveri adalah 

Male - Rashdoo - ukulhas(disini kita ganti kapal) - Bodhufolhudhoo baru sampai Matieveri.

Nah untuk jadwal boat nya 

Male - ukulhas setiap hari  minggu selasa kamis jam 9 pagi
Dari Ukulhas - male setiap senen rabu sabtu.

Sementara untuk :

Ukulhas  - matieveri (pp) setiap hari ada kecuali jumat.

nah atur sendiri deh jadwalnya.

Tiket to Matieveri


Di atas kapal dari Male ke ukulhas daku dan acandemom selalu duduk diluar disisi kiri kapal karena anginnya lebih sejuk dari pada di dalam kapal, udah gitu bisa foto2in pemandangan, lihat dolphin dan ikan terbang. 

Kursi di kapal ke ukulhas ada bantalannya mungkin karena jarak tempuhnya jauh ya sampai 4 jam.
Kami sampai kenalan dan ngobrol sama kapten kapalnya loh. Kaptennya namanya Ibrahim Sihab  asalnya dari Ukulhas, kami banyak cerita - cerita sama dia, rata - rata memang orang sana keren bahasa inggrisnya jadi kami nyambung deh kalau ngobrol. 
Dia bilang kalau bulan Mei - Agustus sering ada yellow signal yang artinya kapal rute male ukulhas tidak boleh jalan karena ombaknya besar2. Nah kalau mau ke Matieveri lihat bulan deh kecuali kalau dikau mau naik sea plane yang mahalnya tralala itu.

Dia senang ngobrol dengan kami. Malah waktu dah mau mendekati ukulhas semua orang yang berdiri di bagian depan kapal disuruh masuk semua sementara kami malah di sediakan kursi loh.


Yang amazing selama perjalanan laut di Maldieves adalah banyaknya ibu2 yang bawa bayi yang masih merah. Kayaknya mereka kalau melahirkan harus ke Male deh. Kita sampai tanya ke Ibrahim katanya memang begitu karena kadang health center di pulau2 tidak beroperasi jadinya kalau mau melahirkan harus ke Male atau ke Rashdoo dulu. Jadi inget cerita Abdur stand up comedy tentang suasana di Larantuka NTT, Kalau mau melahirkan harus pindah kepulau yang lebih besar atau bidannya datang dengan perjuangan mengalahkan ombak laut,


Info dari Ibrahim kalau transportasi laut di kelola oleh negara namanya MTCC. Sebenarnya untuk ke Matieveri dari Male bisa naik speadboat paling 1.5jam harganya 50 - 80 dollar. Atau naik sea plane cuma 30 menit harganya 500 dollar, kala naik slow ferry ini ya 5 jam...ada uang ada harga ya.


Cukup bosen deh terombang ambing dilaut, sesekali kita bisa melihat kapal akan lewati pivate island yang ada resort2 mewah, kadang lihat dolphin menari, yang paling sering lihat ikan terbang sih, kayak nyamuk gitu cuma ukurannya lebih gede.
penampakan kamar2 resort mewah


5 Jam perjalanan Male kami tinggal jauh akhirnya kami sampai si Rasdhoo, Disini akan banyak penumpang yang turun kalau kita ga usah turun ya jadinya ga bisa foto - foto deh, Cuma bisa foto suasana dermaga aja,

Kapal lanjut lagi jalan, ga sampai sejam kapal sudah berlabuh di Ukulhas, Nah disini semua penumpang harus turun. Untuk yang ke Matieveri harus pindah ke kapal lain. Di ukulhas kita bisa numpang pipis dulu di Miskhy yang cukup bagus di dermaga. sempet foto - foto dulu deh di sekitar dermaga. Atau mau langsung naik kapal juga oke kok. 



Suasana Dermaga Ukulhas


Setelah menunggu sejenak kapal kamipun  lanjut menuju Matieveri, namun kapal akan sempat berhenti di pulau Bodhufolhudhoo, cuma sebentar kok, biasa penumpang turun naik. Lalu kapal jalan lagi dan akhirnya sampailah di Matieveri. Pas di Matieveri semua penumpang turun dari kapal. 



Suasana Sekitar Matieveri Inn
Pas kami turun pihak hotel Matieveri Inn tempat kami menginap sudah menanti kami. 3 pria menanti kami. Barang - barang kami diangkutin dan kerennya pemilik hotel itu langsung loh yang jemput kami. Namanya Ismail, Rambutnya kriwil2 pakai kacamata hitam dan gayanya gembel anak pantai gitu, malah kerenan staff nya loh.
Acandemom bagian pendekatan personal lah. Info yang di peroleh Acandemom baru pertama kali ini orang dari Indonesia menginap di hotelnya biasanya yang datang itu arab, eropa atau Cina. Waahhh,,,,GR banget deh kami..karena kami adalah orang Indonesia pertama yang menginjakkan kaki di Bumi Matieveri..

Kami pun check in, heran deh..kenapa sih check in selalu harus tulis form yang isiannya banyak banget kayak mau ujian Negara, setiap orang dikasih 1 form dan 1 bulpen terus disuruh isi..

Kami juga pesan pizza di resto hotel, enak rasanya dan murah pula cuma 10 dollar amrik aje. 
Oh Ya untuk kamar bersih dan ukurannya luas banget, sebenarnya bisa tuh kalau diisi berempat cuma aturan dari mereka isinya hanya boleh berdua,AC sama Kipas angin ada, bahkan depan kamar ada tempat untuk jemur handuk dan baju cuma TV ga ada. Jadi hiburannya bobo, browsing pakai wifi(wifinya kalau di kamar ga konek, jadi kalau mau wifi harus kedepan dulu) dan nge gosip.

Sore hari kami diajak ke salah satu sudut pulau oleh Ismail (ini free of charge). Akhirnya kami dibawa ke pantai yang sepi yang disebrang pantai kita akan lihat pulau lain, kelihatannya hamparan pasir dah ditengahnya ada rimbunan pohon2 (kata acandemom namanya Matieveri finolhu), Kata Ismail jaraknya dekat kok, kalau berenangnya jago kita bisa sampai ke pulau itu kok, airnya akan surut pas maghrib jadi pas ditengah paling airnya cuma 2 meteran..hehe..kalau kami sih ngeri..secara berenang kami kalah jago sama anak ikan cere. Huuh,,tau gitu bawa pelampung.

Yaa,,akhirnya kami putuskan untuk berenang2 sekitaran saja sambil menunggu maghrib, sementara Ismail dah menghilang di antara deru ombak, anak pantai banget die, berenangnya kayak anak ikan cere.

Puas banget deh, karena dipantai itu cuma kami berempat, mau gaya apa aja bebas. Tapi kalau malam Jumat di pantai ini suasananya ramai (weekend lah muda mudinya)


Salah satu Pantai disudut Matieveri

Menjelang Maghrib Mami dah rempong nyuruh kami pulang, Acandemom yang masih ditengah diteriakin suruh balik,, Kayaknya ngeri2 gimana padahal masih terang loh. Biasa deh klenik - klenik akan bahayanya oantai di waktu malam...

Kami balik ke hotel, mandi makan dan istirahat, Pas Isya Mami sholat di Miskhy yang ada di samping Hotel persis, kata Mami enak Jamaahan di sini, suara Imamnya bagus dan bacaannya panjang - panjang.



To Be Continued...

Tips : Kalo ke pantai jangan lupa bawa pelampung dah..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar