Walau pagi hari jalan - jalan di Matieveri cukup membuat tenggorokan kering dan keringat berkucuran, pokonya bawa minum selalu deh, kalau perlu yang dingin,..panas bener dah.
Karena lelah kami duduk - duduk sambil nunggu sarapan di depan hotel Matieveri Inn, Pas lagi leyeh - leyeh tiba - tiba ada cowo alim(pakai gamis putih) guanteng lewat..kami bertiga sampai ga kedip malah ada yang ngiler..lenjehh,,lenjeh,,,Eh dia lewat lagi depan kita, karena ga tahan Acandemom langsung ngucapin salam, eh, dijawab..akhirnya ngobrol2 deh ternyata doi alim nan ganteng itu dari Pakistan, profesinya guru ngaji...waaa..makin kesemsem deh..Saking terpesonanya kami ga sempet dokumentasi kegantengannya..ih..sebel daah...
![]() |
Situasi Matieveri sebelum kami tinggal |
![]() |
Kondisi Toilet di kapal, tiket dan suasana kapal |
Dari Ukulhas kali ini penumpangnya cukup banyak bulenya, Bule2 memang senang bikin gosong kulitnya ya, di geladak kapal pakai baju minim ga cewe ga cowo. Bule2 ternyata senang selpie juga loh, cuma selpinya ga pake tongsis pake kamera tele dibalik..kayaknya tongsis belom di export ke negaranya kali yee...
Di kapal yang sama kami ketemu dengan kapten dan kru kapal yang sama, malah ketemu penumpang yang sama waktu kami berangkat menuju Matieveri,
Sampai di Male kami harus lanjut ke terminal Ferry to Hulhumale. Kali ini kami naik taxi yang city car dan sekali lagi tanpa nawar - nawar asal naik aja karena udah cape juga, bilang aja mau ke Hulhumale, supir taxinya udah paham kok. Dan pas sampai terminal Ferry kami shock lagi ternyata harga taxinya cuma 35 Rufiyaa loh, wah..kacau nih,,
kesimpulannya semakin kecil taxi yang kita naiki maka harganya akan semakin murah.
Derajat mahalnya harga taxi di Male adalah Truck(termahal) - Sedan - city car(termurah).
Dari beli tiket - nunggu sampai naik kapal tidak akan nunggu sampai 20 menitan kok, cepet banget udah ada kapalnya, dan semuanya diatur rapi dan teratur, ga ada grabag grubug disini, ga ada porter2an semuanya mandiri dan saling bantu aja, Motor aja bisa diangkut ke dalam kapal kok.
![]() |
Terminal Ferry to Hulhumale |
Dikapal semua penumpang juga duduk manis ga ada yang berdiri - berdiri. Isinya rata - rata penduduk lokal, tapi ada juga bulenya kok. Kursinya empuk kayak kursi di bis patas, dan jenedelanya di tutup gorden jadinya agak gelap, Seperti biasa di kapal banyak dus - dus, tas - tas koper sampai motor juga ada.
Perjalanan dari Male ke Hulhumale ga lama, sebentar banget. Akhirnya kami sampai juga di Hulhumale, Nanti langsung ketemu gedung biru bertuliskan Meynaa Gimatha. Foto - foto lagi dunk.
Sambil sedikit ngesot karena udah cuapek banget, akhirya kami nunggu bis 02 yang akan membawa kami ke hotel Ui Inn di Nirolhu Magu. Senangnya kami karena sudah ada 2 bis merah besar yang sudah parkir di depan pintu keluar.
Ketika kami mau naik kami menunjukkan alamat hotel kami ke kondektur dan supir ternyata mereka bilang ga tahu samapi minta tolong ke bis satunya lagi mereka juga bilang ga tahu, sampai kami ngeyel ya udah naik aja dulu ternyata ga boleh(padahal di Agoda dijelaskan dengan jelas kalau hotel kami bisa ditempuh dengan bis no 02) ,. apa karena bisnya penuh atau apa kami juga bingung. Akhirnya kami masih berdiri sekitaran bis sampai ada wanita muda jilbab yang mau naik bis juga dan akhirnya kami tanya alamat hotel kami sama dia, Ternyata dia juga ga tahu juga, terus kami tanya kenapa kami tidak boleh naik bis ?
ternyata,,
Karena kami bawa tas - tas besar(baik ransel koper) makanya ga boleh naik bis, kalau bawa barang banyak begitu kami harusnya naik taxi. Ya elah...bilang dari tadi.
Jadilah kami nungguin Taxi yang jarang, harus nunggu dan antri. Akhirnya dapet juga sih. Dan supir taxinya juga ga tahu posisi hotel kami dimana sampai harus nanya ke operatornya dulu.. aduh..
Dan ternyata hotelnya deket banget, kalau ga bawa barang banyak dan kita ga cape mending jalan kaki kali deh. Ketika sudah sampai depan hotel, bis 02 yang tadi nolak kita lewat juga loh depan hotel kami. Aneh, kok mereka bisa bilang ga tahu ya..padahal tiap hari lewat.
![]() |
Bis 02 dan suasana Hulhumale |
Kata Acandemom Hulhumale adalah pulau buatan yang memang dibuat oleh pemerintah Maldieves untuk menampung para korban tsunami aceh yang kehilangan pulau tempat hidupnya(hehehe..kehilangan pulau yee). Makanya jalan - jalan disini aspal semua dan semua rumah penduduknya berbentuk rusun - rusun, model kotanya kayak Sengkang singapore deh,
![]() |
Hulhumale |
Jalan utama Hulhumale yang kita lihat cuma ada 1, nah Hotel kami tuh ada di jalan protokolnya itu ya, di belakang hotel adalah laut dan seberangnya adalah rusun - rusun penduduk lokal. Kondisi Hotel U Inn sebandinglah dengan harganya yang murah, cuma kamar rusun yang dipaksa dijadiin hotel dan tetap aja tidak ada lift namun kali ini ada TVnya dikamar, cuma ga ada saluran acara apapun, pakai TV cable yang sibuk nyari sinyal dan sampai kami check out tuh sinyal ga pernah ketemu.
Setelah check in, kami memutuskan untuk muterin Hulhumale, hihi..secuplek ya cuma segitu, terkesan lebih modern kok dan kamipun akhirnya ngendon lagi di pantai, menikmati sunset..hehe bergaya lagi dunk..
Menjelang maghrib kami meninggalkan pantai dan memasuki supermarket kecil yang ada beberapa disekitar hotel untuk borong buat oleh - oleh. Jangan harap nemu produk made in Maldieves ya karena ga bakal nemu, Semua barang import dari luar negri misalnya India, Pakistan, China, Thailand dan boleh banggalah, soalnya banyak juga produk dari Indonesia yang bertebaran disini. Jadi kalau daku ga minat beli oleh - oleh.
Karena sudah malam dan stok makanan kami sudah habis akhirnya kami makan malam disalah satu resto masakan lokal. karena rufiya kami habis terpaksa kami bayar pakai dollar, tapi kali ini ga adil harganya. 160 rufiya harus kami bayar 16 dollar, jadinya 1 dollar = 10 rufiya harusnya kan 15, tapi ya sudahlah daripada disuruh cuci piring.
![]() |
Supermarket di Hulhumale |
Rasanya ga puas - puas kami berenang di pantai di negara ini, Magnet berenang di pantainya kuat banget,
Dan akhirnya dengan berat hati kami harus segera meninggalkan negara ini, setelah check out dan sempat sarapan walau sedikit ribut (kami telat sarapan, harusnya paling lambat jam 9 jadi buffetnya udah ga ada, jadi akhirnya cuma dapat roti sama telor bunder aja).
Daku sedikit menyesal karena sudah terlanjut pesen taxi hotel ke bandara pas Check in harganya 10 dollar, padahal kata Acandemom taxi lokal banyak dan murah..
Untuk harga 10 dollar taxi kami cuma berupa mobil colt mirip angkotlah soalnya kursinya kursi panjang 4-6..hehe..maap yaa..ga koordinasi nih dalam masalah taxi.
Deket banget deh, cuma lewatin jalan panjang yang lurus akhirnya kami sampai di Bandara, Acandemom sibuk minta foto karena kami memang belum banyak foto - foto dibandara ini, tapi daku maunya check in dulu biar tenang. eh ternyata..setelah check in tidak bisa keluar bandara lagi dan memang pintunya di tutup..waduuh..maap lagi..maap..
Setelah check in harus langsung naik ke lantai 2 ke imigrasi ketemu duty free yang harga barangnya mahal2(all in US Dollar) dan langsung ke ruang tunggu,
Nyesel lagii deee..maapp..maapp
Untung kami sudah beli tempelan kulkas dan pernak pernik oleh - oleh waktu di Male jadi ga minat beli disini, harganya 2 - 3x lipet. Cuma Ningnong aja yang minat beli aneka permen dan coklat yang pasti bukan produk lokal..
![]() |
suasana bandara |
Lagi - lagi acung jempol buat tiger air, pesawatnya ontime lagi. Di pesawat ketemu banyak orang Indonesia juga loh, yang habis liburan, dari ternyata mereka cuma ke maafusi aja dan menyempatkan ke resort walau cuma sehari karena mau tau rasa liburan ala Abu Rizal Bakri yang fenomenal itu.
Sampai di Singapura udah jam 8an, dan nunggu taxinya aduh, ngatrinya harus ngular lagi, karena ngejar beli oleh - oleh kami ke Orchard(lucky plaza). Ada kejadian ajaib lagi nih, Acandemom ama Ningnong mau belanja tapi yang tuker duit singapore cuma daku doank dan belanjanya pada banyak - banyakan udah gitu ga bisa bayar pake kredit card. Padahal daku sendiri ga belanja loh, Ya sudahlah kami ke habisan dollar singapure sama sekali, boro - boro buat makan buat naik taxi ke hotel aja udah ga ada, dan apesnya lagi hari sudah malam jam 10an. Semua money changer di orchard dan tutup, Aduh panik banget.. Mami mukanya dah bete.
Daku dan Acandemom sampai jalan ke takasimaya berharap nemu money changer tapi semua sudah tutup. cari - cari di Internet kalau naik taxi di Singapure bisa bayar pakai kartu kredit, kami cobalah ternyata hanya taxi warna biru yang bisa itupun hanya melayani American express tidak melayani Visa. Taxi merah, kuning , biru semuanya ga bisa,..aduh gimana nih,
Untungnya ada salah satu supir taxi biru yang baik, dia manggil kami lagi dan tanya hotel kami dimana, Kami bilang hotel kami di Kallang. Dia mikir sebentar lalu kami disuruh naik,
Kata pak Supir(rasnya cina) kalau "Saya mau antar dulu ke money changer nanti kalian tukar uang, saya tunggu lalu baru saya antar ke hotel. Saya tahu money changer yang buka 24 jam, money changernya searah dengan hotel kalian."
IHh..kami senang banget..masalah kami terpecahkan.
Dan ternyata money changernya di Mustafa Center(haha..baru inget kalo mall ini buka 24jam), harusnya tadi beli oleh - olehnya disini aja, ga usah di Orchard..
Sudah hampir jam 12 malam akhirnya kami diantar ke hotel kami, Kallang backpacker..ini hotel paling ancur yang kami tiduri. 500ribuan bisa berempat..murah banget kaan..dan Untung disebelahnya ada rumah makan jadilah kami pesan makanan karena sudah sangat kelaparan.
Terima kasih tiada tara kepada bapak supir taxi biru...(kita ga sempet tanya namanya).
Karena hotelnya bangunan tua, kamar mandinya juga jorok. Untung kami booking sekamar, karena disini pria wanita nyampur loh,
Waktu check in besok pagi jam 5an, di reseptionis tidak ada orang sama sekali, di teriakin juga ada yang datang, jadilah kami tinggalkan aja kunci di meja.
Sebelum ke bandara kami soan dulu ke Merlion, maklum ada yang belum pernah ke Singapore. Foto - foto dulu lah, paling ga foto sama singa gumoh.
Dan akhirnya kami kembali ke Jakarta...
Ahh senang dan lelahnya....
Tips seson ini :
Kalau tuker duit operasional bisa bareng2, tapi kalau buat beli oleh2 tuker masing2 deh..jangan sampai kehabisan uang di negara orang bisa berabe urusannya,
Tidak ada komentar:
Posting Komentar