Ini pembahasan lanjutan tentang Metode Penanaman Aqidah yang terlupakan dengan ustad yang sama namanya Arifin jayadiningrat dan tempat yang sama juga Al-azhar tanggal 7 Juni kemarin, kalau beberapa minggu yang lalu gue duduknya agak jauh mimbarnya. Minggu ini gue duduknya didepan, dan akhirnya kelihatan deh kalau ustadnya berkacamata dan kece...hehehe..
Gairah kewanitaan gue bangkit, gue sampe berdoa pas dia lagi ceramah, ya Allah aku mau suami yang seperti ini, pintar dengan agamanya, menguasai dunia namun tetap bercermin dengan al-qur'anMu, bicaranya lugas berani bilang A ya A dengan tutur katanya sopan banget. Ya Allah, tolong..
Dasar ya gue, dan pas pak ustad bilang beliau sudah balas email ke para audience yang kirim mail ke beliau, ohh..gue senang banget soale gue kan juga kirim mail. Gue minta slide ceramahnya dia..hehehe..benar - benar bagus soale, dan pas gue cek email, alhamdulillah benaran, gue udah dapet email dari beliau..trimsie pak ustad yang manis..hehehe
Kalau ada yang mau slidenya minta ke gua aja..nanti gue kirim.
Nah, ini beberapa yang bisa gue cuplik dari omongan ustad manis itu, maap kalau banyak yang kepotong soale gue memang agak konsen sama kemanisan ustad itu (ya Allh benaran manisssssssssss banget.)..hehehe
Seperti Al-qur'an yang ditunkan secara berangsur -angsur dan berkali - kli, begitu juga dengan menanam aqidah harus ters menerus dan berkali - kali.
See Qs Al-an'am:50 dan 75 "apakah sama orang yang buta dengan orang yang melihat?"
Islam pertama kali memerintahkan kita untuk iqro yang berarti membaca, menganalisa, berpikir, menyaksikan dan melihat agar kita menjadi yakin/beriman yang berarti menyerahkan diri/pasrah/tunduk/patuh pada ajaran islam yang merupakan hukum alam karena satu sumber yaitu Allah.
Syahat yang terlupakan saat ini adalah menyaksikan alam semesta dengan deep thinking sehingga terasa kebesaran Allah secara integral(waktu pak ustad ngomong ini, gue mikir, mami gue ngerti nga ya, soale bahasanya tingkat tinggi, pak ustadnya kepinteran soale jadi lupa kalau ada audiencennya yang sekolahnya nga tinggi).
Pemahaman syahadat bukan hanya untuk masuk islam semata, karena orang yang sudah islampun masih saja bersyahadat berulang -ulang. Esensi dari syahadat adalah untuk melihat kebesaran dan keesaan Allah.
Islam bukan hanya seremonial sholat puasa dan lain-lain sebagainya saja, tapi mencakup keseluruhan hidup didunia external diri(seperti hidup berpolitik, bermasyarakat, ekonomi dll) dan internal diri manusia itu sendiri.
Esensi dari tauhid adalah semua yang banyak berakhir pada satu titik. Lihat alam semesta beserta isinya maka kita ingat Allah. Misal lihat kapal di laut, siapakah yang menggerakkan anginnya ? Allah bukan.
Pendidikan lama kita selama ini, cuma hanya sekedar menghapalkan doa dan seremonial dalam islam. Namun, hanya sekedar menghapal, namun tanpa adanya penanaman aqidah maka semua seperti sia - sia. Kalau mau bukti, lihat diri kita masing - masing aja(banyak yang hapal doa mau makan..apakah setiap kita makan kita akan baca doa? dan banyak contoh lainnya) --> sorry dari contoh yang banyak banget, gue ceritanya dikit aja yee..
Alqur'an mengaktifkan semua potensi manusia karena Allah yang memang menciptakan semua potensi manusia. Agar kita bisa merasakan dan menjiwai nikmat/nilai dari sesuatu makaa harus dengan pendekatan menghilangkan sesuatu. Biasanya kita kalau kehilangn sesuatu baru inget sama Allah.
kesimpulannya :
yang hilang dan yang terlupakan :
sineri ayat - ayat qowliyah(al-qur'an) dan ayat -ayat kauniyah(alam semesta) yang tidak boleh berhenti, harus diaktifkan setiap saat agar menumbuhka potensi manusia agar dapat jadi akar aqidah, dan hal ini merupakan penekatan holistik.
ini email dari pak ustadnya :
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakaatuhu...
Alhamdulillah, saya kirimkan ini, sebelumnya mohon maaf baru kirim file materi pengajian, karena biasanya saya kirim, setelah SELESAI menjelaskan langsung di masjid. Mudah-mudahan bisa mengikuti pengajiannya, karena file saja, akan ada kesulitan sedikit memahaminya. Kadang banyak hal yang TIDAK ADA di slide slide, yang saya terangkan di pengajian, karena saya hanya menerangkan yang mungkin kelupaan tidak tertulis dalam slide.sekali lagi saya mohon maaf, saya gabung beberapa kawan kawan jamaah masjid Al Azhar untuk dikirimkan file materi pengajian. Mudah-mudahan dapat dimaklumi...Berbicara tentang pendekatan yang banyak di tanah air kita, ya sah sah saja, seperti ESQ hanya konsentrasi di dua dimensi, Kecerdasan Emosional, dan Spiritual. Kita saling menghormati Pendapat. Saya lihat Islam tidak seperti itu, justru SELURUH POTENSI YANG ADA DALAM DIRI MANUSIA harus diTUMBUH KEMBANGKAN.... itu semua dalam bahasa Arab juga bisa diistilah kan qolbu. Karena kalimat qolbu ; bisa diartikan pusat bermuara potensi, jadi tidak hanya diterjemahkan dengan beberapa dalil saja. Karena dalil itu bukan BERBENTURAN dengan dalil yang lain, tapi SALING MELENGKAPI DAN MENYEMPURNAKAN pemahaman.
Dikala ada dalil bicara tentang kalbu artinya apa yang ada dalam dada.. sangat benar... menunjukkan pusat muaranya diri manusia. Banyak dalil menunjukkanhal itu. Tetapi perlu diingat, ayat ayat Alquran juga menujukkan hal lain, kalimat kalbu juga bisa diartikan akal. Tentu kita sepakat ini tidak berarti benturan dalil. Mustahil dalil saling benturan, karena satu sumber yaitu Allah swt dan utusan Allah swt. Jadi saling menyempurnakan inilah artinya PENDEKATAN PROPORSIONAL yang sangat berkaitan, pemahaman integral. Jadi kalau ada konsep barat membagi bagi manusia menjadi 3 ; IQ,EQ, SQ maka jangan terjebak pamahaman parsial hanya EQ dan SQ saja... tidak !! tapi semuanya.. spt konsep MI ( lihat slide ; mulitiple intelligence) yang dimiliki Dr Horward Gardner, maka kita harus melihat secara utuh ... bahwa ALLAH YANG MAHA RAHMAN memberikan sangat banyak sekali kemampuan/potensi/ kecerdasan kepada manusia... maka konsep Alquran mengaktifkan SELURUH POTENSI MANUSIA... nah kadang dalil menunjukkan itu semua bermuara pada qolbu. Disinilah PERBEDAAN KONSEP hati dalam bahasa Indonesia dengan Qolbu dalam bahasa Arab ; sebagai pusat muara segala potensi.intinya apapun perbedaan pendapat ; kita saling menghormati. Yang sangat mendasar adalah BAGAIMANA ALQURAN MENGAKTIFKAN seluruh potensi manusia untuk mengenal ALLAH SWT... inilah yang terlupakan dalam penanaman Aqidah.seperti yang tergambar dalam alam semesta....Mungkin ini saja ... terimakasih
wassalamualaikum wr wb
Rabu, 10 Juni 2009
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Wah udah lama nggak liat pak ustadz yang baik itu :D
BalasHapusGimana kabarnya ya? Dulu beliau kurus, sekarang masih kurus kah?
Alhamdulillah,,,,
BalasHapussyukron katsir tulisannya,,,,
semoga manfaat bagi kita semua,,,,
Amiin,,,
bin Affan